Butuh Waktu Lebih Lama Untuk Pulihkan Sektor Pariwisata


Lensamedan- Jumlah tren kunjungan wisatawan yang jeblok di wilayah Sumatera Utara (Sumut) menjadi gambaran buramnya kondisi wisatawan di wilayah ini. Wisatawan khususnya wisatawan manca negara yang menghabiskan uangnya di Sumut berada dikisaran $ 500 hingga mencapai $ 750. Atau berdasarkan kurs US Dolar rupiah 14.500/US Dolar, di angka Rp 73 juta hingga mencapai Rp 10,8 juta per wisatawan.

Pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan, jika di bulan Mei 2019, jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 16.184 wisatawan. Dan di bulan Mei 2020 hanya sebanyak 1 orang. Maka bisa dikatakan bahwa terjadi penurunan jumlah kunjungan wisman sebanyak 100%.

"Artinya di bulan Mei saja, Sumut kehilangan devisa senilai Rp. 118 milyar hingga mencapai Rp. 175 milyar. Jelas ini angka yang tidak sedikit. Apalagi jika harus dikalikan 12 bulan atau setahun. Tetapi tidak segampang itu untuk mengkalkulasikannya menjadi setahun. Karena covid 19 ini membuat kunjungan wisman sulit diprediksikan.

Disisi lain kata Gunawan, jika mengacu kepada kemungkinan memburuknya covid 19 sampai waktu yang sulit ditentukan, maka sekalipun covid-19 di tanah air bisa dituntaskan, bukan berarti kunjungan akan kembali membaik seperti sedia kala. Pertimbangannya adalah pertama, negara lain juga belum tentu memasuki fase pemulihan dari pandemi corona. 

"Kedua, daya beli masyarakat global belum sepenuhnya akan mengalami pemulihan, dan ketiga aktifitas ekonomi global seketika juga tidak sepenuhnya langsung berbalik " katanya.

Jadi menurut Gunawan, tahapan pemulihan di sektor wisata ini akan memakan waktu yang lebih lama dari industri lainnya. Pertama corona tidak menjadi pandemik dan mampu 100% dikendalikan. Kemudian melihat aktifitas ekonomi terlebih dahulu. Selama aktifitas ekonomi menggeliat, kunjungan wisatawan diyakini akan meningkat. Terlebih bagi mereka yang memiliki urusan bisnis di wilayah Sumut. Selanjutnya, aktifitas ekonomi tersebut nantinya baru akan berbuah manis bagi pemulihan daya beli masyarakat global.

"Dan disaat daya beli masyarakat dunia membaik, maka fase ketiga adalah membaiknya kunjungan wisatawan itu sendiri. Nah berdasarkan hasil hitung-hitungan saya, ekonomi nasional itu baru akan pulih di 2022," tutupnya.


(Medan)



Belum ada Komentar untuk "Butuh Waktu Lebih Lama Untuk Pulihkan Sektor Pariwisata"

Posting Komentar

Pasar Modal Syariah, Investasi Berbasis ‘Fikih Muamalah’

Lensamedan - Salah satu sistem ekonomi yang digunakan di dunia adalah ekonomi syariah. Walaupun berlandaskan pada hukum Islam, tidak berarti...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel