Silahturahmi Ke Besilam, Prof Amroeni Drajat : Tuan Guru Miliki Kepribadian Santun Dan Cerdas



Lensamedan-Guru Besar Filsafat Islam UIN Sumut, Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag menyambangi Besilam, Kabupaten Langkat, Rabu (17/6) kemarin. Sebelumnya melakukan safari silaturrahim ke Pondok Pesantren Mawaridussalam dan Darul Arafah. Upaya memperkuat silaturahim ini diterapkan Amroeni sebagai bentuk ibadah demi menjaga hubungan sesama manusia.

Besilam menjadi salah satu tujuan utama Amroeni mengingat daerah tersebut memiliki sejarah yang kental akan sisi keagamaan, yang bahkan dikenal se-nusantara hingga mancanegara. Besilam merupakan lokasi bersejarah yang berada sekitar 65 kilometer dari Kota Medan, terletak di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Wilayah ini dikenal dengan khas persulukan yang secara turun temurun masih lestari hingga sekarang. Beberapa tuan guru dari masa ke masa diketahui pernah memimpin persulukan ini dan tercantum dalam catatan panjang sejarah Besilam.

Dalam kunjungannya ke Besilam, Amroeni menemui tokoh-tokoh penting di sana termasuk ulama besar Dr. Zikmal Fuad yang merupakan Tuan Guru Besilam saat ini. Dr. Zikmal Fuad tercatat adalah salah satu murid Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag saat beliau masih mengajar di Pondok Pesantren Darul Arafah.

Tuan Guru Besilam, Dr. Zikmal Fuad di mata Amroeni merupakan seorang guru umat pemilik sifat tawadhu’ yang tinggi, ramah bertutur sapa, serta memiliki ilmu agama yang sangat luas.

“Tuan Guru Besilam dulunya adalah salah satu murid saya, beliau memiliki kepribadian yang santun, cerdas, punya ilmu yang sangat luas. Kini Tuan Guru Besilam adalah guru ummat, dan saya bagian dari ummat” sebut Amroeni.

“Dalam posisinya sekarang, beliau bahkan tetap mengingat saya sebagai gurunya, etika beliau sangat baik, memiliki kesopanan yang luar biasa, padahal beliau adalah guru umat, memiliki ilmu yang banyak, tapi beliau tetap tawadhu’, saya mengagumi beliau,” tuturnya.

Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag mengaku bersyukur bisa menyempatkan diri berziarah di tengah kesibukannya sebagai salah satu tokoh penting di UINSU Medan dan masyarakat. Amroeni juga bersyukur masih bisa bertemu dengan orang-orang baik di Besilam demi menjaga ikatan silaturahmi sebagai bagian dari perintah agama.

“Saya bersyukur bisa berada di sini, tempat ini menjadi salah satu tujuan silaturahmi saya di tengah berbagai aktivitas saya di lingkungan akademik dan masyarakat, berziarah ke Besilam merupakan impian banyak orang,” ungkap Amroeni.

“Saya juga bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang baik di Besilam ini, aktivitas yang saya lakukan di sini sebagai wujud usaha saya memperpanjang silaturrahim, ini perintah agama kita, semoga ini menjadi ibadah yang bermanfaat di akhirat dan kehidupan dunia kita,” tutup Amroeni.

Untuk diketahui, Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag menjadi salah satu tokoh yang pantas dijadikan roll model untuk generasi muda sekarang bahkan masa mendatang. Ia merupakan salah satu guru besar di UIN Sumatera Utara sekaligus Wakil Rektor (WR) III UINSU, bidang kemahasiswaan dan kerjasama saat ini.

Kiprahnya dalam dunia pendidikan dan jasanya terhadap lingkungan akademisi kampus membuatnya dikenal sebagai tokoh berwibawa, menginspirasi, hingga kaya karya. Dengan itu, ‎Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag merupakan sosok pendidikan massa kini.

Amroeni kecil lahir di Bala Pusuh, Brebes, Jawa Tengah pada 12 Februari tahun 1965. Anak kedua dari 12 bersaudara ini diketahui sangat rajin membantu orang tuanya yang hanya bekerja sebagai kusir dokar saat itu.

Amroeni menimbah ilmu pendidikan di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur sampai selesai pada tahun 1986. Selanjutnya ia kemudian mengajar di Pesantren Darul Arafah selama setahun, setelah sebelumnya tidak pernah berpikir akan melanjutkan kuliah. Kondisi ekonomi keluarga saat itu terpaksa harus dipertimbangkan jika ingin menempuh studi lagi.

Namun keinginan Amroeni menekuni dunia pendidikan akhirnya tercapai kembali pada 1987, di mana ia memutuskan kuliah di IAINSU (sekarang UINSU) di Fakultas Ushuluddin dengan mengambil jurusan Aqidah Filsafat.

“Setelah mengajar di pesantren, saya mau melanjutkan kuliah saya, walaupun saya awalnya tidak pernah berpikir akan kuliah, memikirkan kondisi kedua orang tua saya yang tidak memungkinkan, kan masih banyak adik-adik di bawah saya,” tutur Amroeni.

Selama di IAINSU, Penulis The Wisdom of Nature ini pun membiayai kuliahnya sendiri melalui program beasiswa yang tersedia di kampus tersebut.

Cikal bakal menjadi pemikir bahkan kian tampak ketika Amroeni melanjutkan program S2-nya di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (sekarang UIN), dengan mengambil Jurusan Kajian Islam. Tak berhenti di situ, ia kemudian melanjutkan S3-nya di kampus yang sama, dengan jurusan yang sama pula. Selama program S3 Amroeni diketahui telah menyelesaikan sembilan buku beserta buku terjemahannya.

Sekarang Amroeni telah menyelesaikan banyak karya-karya cerdas untuk dinikmati pemikirannya, dijadikan panduan kedisiplinan ilmu. Perjalanan panjang seorang Amroeni membuatnya dikenal sebagai salah satu tokoh inspiratif di kalangan masyarakat termasuk UIN Sumatera Utara Medan.

Selain itu Prof. Dr. Amroeni yang juga merupakan pendiri Pesantren Jabal Rahmah tahun 1992 ini pun dikenal sebagai tokoh santun, yang amat lembut tutur katanya hingga sangat disukai pergaulannya.

Termasuk selama berkiprah di UIN Sumatera Utara Medan, Prof. Dr. Amroeni kerap kali dimintai pemikirannya menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan seremonial maupun nonseremonial. Penulis dan pemikir adalah dua kata yang pantas disematkan pada beliau.

UIN Sumatera Utara Medan bukan lagi tempat asing bagi Prof. Dr. Amroeni, beliau sudah malang melintang di kampus itu bahkan saat masih menjadi mahasiswa. Perjalanannya pun berlanjut sampai menjadi tenaga pendidik hingga sekarang menjabat sebagai wakil rektor di sana.

Pun begitu dalam catatan kiprahnya. Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag diketahui pernah menerima penghargaan sebagai Dosen Terbaik I Fakultas Ushuuddin, pernah menjabat di Senat Fakultas Ushuluddin, Senat IAINSU, Ketua Program Studi Pemikiran Islam, hingga menjadi Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin.

Jejak karir itu menunjukkan amat besarnya kepercayaan UIN Sumatera Utara Medan pada beliau di masanya, besarnya harapan UINSU akan pikiran-pikiran intelektualnya.

Sekarang dalam posisinya sebagai calon rektor UIN Sumatera Utara Medan Periode 2020-2024, Prof. Dr. Amroeni Drajat, M.Ag., diminta terus memberikan edukasi positif bagi masyarakat dan kampus, menuangkan ide-ide cerdas ke bentuk literasi ilmiah maupun teknis lapangan, sehingga berguna bagi pemajuan dunia pendidikan.‎

(Langkat)

Belum ada Komentar untuk "Silahturahmi Ke Besilam, Prof Amroeni Drajat : Tuan Guru Miliki Kepribadian Santun Dan Cerdas"

Posting Komentar

Jerman Ingin Perkuat Kerjasama Lingkungan dan Kebersihan dengan Pemko Medan

LensaMedan - Sejumlah hal yang memungkinkan untuk dikerjasamakan antara Pemko Medan dan Pemerintah Jerman, terutama masalah lingkungan dan k...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel