Masuki Musim Pancaroba, Warga Diminta Ikuti Anjuran Hadapi Covid-19
Lensamedan-Seluruh masyarakat diharapkan dapat mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi Coronavirus Disease (Covid-19). Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus sekaligus menekan angka penderita dan kematian. Apalagi, sekarang telah memasuki musim pancaroba yang biasanya akan muncul penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Pada bulan ini secara klasik kita masuk tahapan
pancaroba dimana akan muncul penyakit demam berdarah. Oleh karena itu, bersama
keluarga mari kita lakukan pemberantasan sarang nyamuk. Munculnya DBD tentu
akan memperburuk angka kesakitan dan kematian karena bercampur dengan penderita
Covid-19,” ujar Aris Yudhariansyah, Juru
Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, di Media Center Jalan
Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (6/4/2020).
Karena itulah, lanjut Aris, masyarakat sebaiknya
mengikuti anjuran dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Pertama yang dapat
dilakukan kenali perasaan sedih, stres, tertekan, khawatir, bingung, takut atau
marah saat krisis. Sebab hal ini memang wajar selama perasaan tersebut tidak
berkelanjutan.
Selanjutnya lakukan relaksasi, berpikir positif dan
berbicara pada orang yang dipercaya dan tetap menjaga jarak. Susunlah rencana
aktivitas dan kegiatan harian di rumah, jika sedang melakukan karantina dan
isolasi sebaiknya ikuti standar operasional prosedur dan menjaga gaya hidup,
pola makan teratur dan gizi seimbang.
“Kemudian tetap berhubungan dengan teman
maupun keluarga melalui telepon dan sosial media,” ujar Aris.
Anjuran lainnya, jika merasa tidak sanggup, maka
segera hubungi tenaga kesehatan, tenaga sosial dan orang lain yang dapat
dipercaya. Jika diperlukan rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencari
pelayanan fisik dan dukungan psikososial.
“Terakhir kurangilah waktu menonton terutama
melihat liputan yang meresahkan tentang Covid-19,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Aris juga mengatakan sesuai
dengan anjuran WHO, mulai hari ini seluruh masyarakat harus menggunakan masker.
Masker bedah N95 hanyalah untuk tenaga medis, sedangkan untuk masyarakat
dianjurkan mengenakan masker kain. Penggunaan masker ini dilakukan karena
banyak sekali masyarakat yang sudah terpapar virus ini namun dia tidak memiliki
gejala klinis sehingga tidak menyadarinya. Maka masker dapat meminimalisir
penularan virus.
“Masker kain bisa dicuci dengan deterjen atau
sabun, namun penggunaannya tidak lebih dari 4 jam. Penggunaan masker sangat
penting, karena kita tidak tahu banyak kasus yang berpotensi menular dan masker
ini mengendalikannya, masker untuk semua dan mari kita saling mengingatkan”
terangnya.
Aris juga mengharapkan agar seluruh masyarakat
dalam kondisi wabah ini untuk tidak berpergian, bukan berarti tidak mudik ke
kampung saja, tapi sebaiknya juga menunda bepergian ke rumah teman ataupun
keluarga. Sebaiknya melakukan komunikasi sosial dengan telekomunikasi.
“Kita
harus melindungi siapapun termasuk orangtua dan keluarga di kampung,” katanya.
Lebih lanjut Aris memaparkan, data Covid-19 Sumut,
Senin (6/4), konfirmasi penderita positif sebanyak 57 orang, 37 orang
berdasarkan hasil lab dengan metode PCR dan 20 orang hasil rapid test.
Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 127 orang, sembuh 1 orang dan
meninggal 5 orang.
Terkait pertanyaan menyangkut limbah Alat Pelindung
Diri (APD) terutama masker, Aris menyebutkan bahwa masker termasuk dalam sampah
infeksius. Oleh karenanya, pembuangan masker harus mengikuti aturan. Sebelum
dibuang sebaiknya dirobek dan masker dibuang pada kantong khusus yang
disediakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Kita harapkan jangan ada stigmatisasi, karena ini sangat menyakitkan bagi keluarga korban. Mari kita jaga mereka yang sangat membutuhkan dukungan kita,” harapnya.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Masuki Musim Pancaroba, Warga Diminta Ikuti Anjuran Hadapi Covid-19"
Posting Komentar