Percepat Penanganan Covid-19, Gubsu Serukan Keterlibatan Pemkab/Pemko, Industri Dan Masyarakat
Lensamedan-Dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyerukan kepada pemerintah kabupaten/kota, para pelaku industri dan seluruh masyarakat Sumut untuk terlibat langsung dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19, mulai dari pelaksanaan protokol penanganan Covid-19, tidak melakukan PHK, menjaga stabilitas ekonomi hingga imbauan pola hidup sehat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi di
Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Kamis (26/3/2020). Kepada Pemkab/Pemko, Gubernur menyerukan
segera melakukan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020
tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Percepatan Pengadaan
Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
"Lakukan pemetaan kegiatan dan prioritaskan
kepada penanganan isu Covid-19 dengan tetap mempertahankan kestabilan ekonomi
masyarakat," kata Gubernur.
Kemudian, lima protokol penanganan Covid-19 harus
diterapkan sepenuhnya, yakni kesehatan, komunikasi publik, transportasi dan
area publik, institusi pendidikan, dan menjaga pintu masuk ke wilayah Sumut.
Memangkas anggaran kegiatan-kegiatan APBD tahun
anggaran 2020 yang manfaatnya tidak langsung menyentuh kepada masyarakat serta
tidak melaksanakan perjalanan dinas dalam dan luar daerah ataupun ke luar
negeri.
"Juga menunda seluruh kegiatan berupa rapat-rapat atau pertemuan
yang mengahdirkan banyak peserta," kata Edy Rahmayadi.
Selanjutnya, kata Edy, Pemkab/Pemko juga diminta
meniadakan kegiatan yang menghadirkan orang banyak dan aktivitas yang
mengundang keramaian kecuali pasar atau rumah makan dan apotik serta sarana
pemeliharan kesehatan.
Gubernur mengimbau kepada instansi pemerintah
provinsi, kabupaten/kota, terutama sektor pekerjaan umum, perhubungan,
pertanian, kelautan dan perikanan dan pengelola dana desa agar mengutamakan
program padat karya dalam rangka membantu masyarakat, terutama para pekerja
harian, petani, buruh tani dan nelayan.
"Namun tetap mengikuti protokol
kesehatan yaitu dalam bekerja harus menjaga jarak aman," ujarnya.
Kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah, Gubernur
menyerukan agar dapat menjamin ketersediaan bahan pokok, menjaga kestabilan
harga dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani.
"Saya juga
instruksikan agar jangan sampai ada yang melakukan penimbunan barang yang
mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga. Kami akan tindak tegas jika
menemukan para penimbun atau spekulan harga," kata Gubernur.
Untuk sekolah, Gubernur menyerukan instansi
pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga perguruan tinggi untuk
melakukan belajar di rumah dengan sistem jaringan (daring). Selanjutnya,
mengatur sistem kerja perkantoran baik swasta maupun pemerintah melalui sistem
kerja dari rumah. Bahkan ASN di lingkungan Pemprov Sumut hari ini sudah mulai
bekerja dari rumah selama dua pekan.
Percepat realisasi rencana belanja daerah melalui
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dengan menyesuaikan kondisi yang ada. Kepada
Bulog diminta agar dapat menjaga stok bahan pangan utama cukup sampai 6 bulan
ke depan terutama beras.
Selain itu, Gubernur juga mengimbau kepada pelaku
industri dan masyarakat di Sumut agar menerapkan social distancing dan phsycal
distancing, menjaga jarak fisik antar manusia serta hidup sehat.
Kemudian perusahaan juga diimbau untuk
memberlakukan sistem bekerja dari rumah kepada para pekerjanya. Termasuk
instansi pemerintah dan swasta.
"Bagi kalangan industri untuk
memberlakukan sistem bekerja bergiliran semaksimal mungkin dengan tetap
memberikan hak pekerja dan jangan sampai melakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK) atau penghentian kontrak kerja," kata Gubernur.
Sementara itu, untuk sektor UMKM dan pekerja sektor
informal seperti transportasi online, Gubernur mengharapkan agar dapat
memanfaatkan kebijakan penundaan cicilan UMKM dan transportasi online yang
diberikan pemerintah pusat serta mendorong masyarakat untuk membeli produk UMKM
dengan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi atau mengunakan aplikasi
belanja, sehingga mengurangi pertemuan langsung namun dengan tetap menjaga
kewaspadaan.
"Mari kita memanfaatkan media tersebut sebagai
jalan membantu UMKM dan pekerja sektor informal kita dengan tetap membeli
produk yang dihasilkan," kata Gubernur.
Pemerintah pusat juga telah mengambil
langkah-langkah untuk tetap mempertahankan daya beli masyarakat berpenghasilan
rendah dengan memberikan tambahan bantuan uang tunai kepada masyarakat tidak
mampu. Namun, Gubernur mengajak para pengusaha dan masyarakat yang berkemampuan
lebih untuk membantu masyarakat yang kekurangan.
Selain itu, Gubernur juga mengingatkan bahwa tenaga
medis seperti dokter dan perawat adalah garda terdepan penanganan covid-19.
Para pengusaha dan masyarakat berkemampuan juga diharapkan dapat memberi
dukungan berupa donasi untuk membantu penyediaan peralatan pendukung untuk
dokter dan tenaga medis yang berjuang di garda terdepan.
"Mari kita ulurkan tangan saling bantu untuk
mengatasi kondisi ini melalui donasi dan bantuan lainnya," seru Gubernur.
Tidak lupa, Gubernur sekali lagi mengingatkan agar
masyarakat mematuhi imabuan agar tetap di rumah. Mengingatkan Indonesia agar
tidak seperti Italia yang saat ini jumlah kasusnya sudah banyak. Untuk itu
masyarakat harus disiplin mematuhi imbauan tersebut sehingga Covid-19 tidak
menyebar lebih luas lagi.
Hingga saat ini, Pemprov Sumut bersama Pemerintah
kabupaten/kota telah menyiagakan 206 rumah sakit di seluruh Sumut. Namun ada
rumah sakit yang dijadikan rujukan utama antaranya RS RSUP Haji Adam Malik,
RSUD Kabanjahe, RSUD Djasamen Saragih, RSUD Tarutung dan RSUD Padangsidimpuan.
"Total ruang yang disiapkan ada 1000 kamar," ujar Gubernur.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Percepat Penanganan Covid-19, Gubsu Serukan Keterlibatan Pemkab/Pemko, Industri Dan Masyarakat"
Posting Komentar