Translokasi Orangutan Sumatera Dari Bali Ke Pusat Rehabilitasi SOCP Di Sibolangit
Lensamedan-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Bali melakukan translokasi Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) ke pusat rehabilitasi Orangutan Conservation Programme (SOCP) di Sibolangit, Sumatera Utara, Selasa (17/12/2019).
Translokasi Orangutan ini dilakukan dengan menggunakan moda transportasi udara, yakni berkerjasama dengan maskapai Sriwijaya Air. Keberangkatan tersebut menggunakan pesawat terbang dari Bali dengan nomor penerbangan DPS-CGK SJ 261 dan penerbangan lanjutan CGK- KNO SJ 010.
SeIama dalam perjalanan, Orangutan tersebut didampingi oleh petugas Balai KSDA Bali, dokter hewan atau tenaga medis dan perawat satwa yang menangani nya selama ini. Satwa diangkut dengan menggunakan kandang angkut atau transpor yang terbuat dari gabungan logam dan kayu dengan ukuran dan ventilasi cukup sesuai standar animal welfare sebagaimana diatur dalam Peraturan Manteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/4/2019 tentang Spesifikasi Teknis Kandang Transpor dan Kandang Transit Satwa Liar.
Terkait adanya translokasi Orangutan dari Bali ke Sumatera Utara tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Data Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumatera Utara, Andoko Hidayat. Dirinya mengatakan bahwa nantinya Orangutan yang mereka terima itu akan dibawa Ke SOCP Sibolangit.
"Iya, nanti mau dibawa ke Batu Mbelin, Sibolangit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Untuk diketahui bahwa Orangutan bernama 'Bonbon' ini adalah satwa sitaan upaya penyelundupan yang berhasil digagalkan oleh Airport Security Screening (AVSEC) Ngurah Rai pada 22 Maret 2019. Satwa disita dari salah seorang penumpang berkewarganegaraan Rusia bernama Zhestkov Andrei. Upaya penyelundupannya terdeteksi di pre screening X-Ray No 3 terminal keberangkatan Intenasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar.
Translokasi Orangutan ini dilakukan dengan menggunakan moda transportasi udara, yakni berkerjasama dengan maskapai Sriwijaya Air. Keberangkatan tersebut menggunakan pesawat terbang dari Bali dengan nomor penerbangan DPS-CGK SJ 261 dan penerbangan lanjutan CGK- KNO SJ 010.
SeIama dalam perjalanan, Orangutan tersebut didampingi oleh petugas Balai KSDA Bali, dokter hewan atau tenaga medis dan perawat satwa yang menangani nya selama ini. Satwa diangkut dengan menggunakan kandang angkut atau transpor yang terbuat dari gabungan logam dan kayu dengan ukuran dan ventilasi cukup sesuai standar animal welfare sebagaimana diatur dalam Peraturan Manteri LHK Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM. 1/4/2019 tentang Spesifikasi Teknis Kandang Transpor dan Kandang Transit Satwa Liar.
Terkait adanya translokasi Orangutan dari Bali ke Sumatera Utara tersebut dibenarkan oleh Kasubbag Data Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumatera Utara, Andoko Hidayat. Dirinya mengatakan bahwa nantinya Orangutan yang mereka terima itu akan dibawa Ke SOCP Sibolangit.
"Iya, nanti mau dibawa ke Batu Mbelin, Sibolangit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Untuk diketahui bahwa Orangutan bernama 'Bonbon' ini adalah satwa sitaan upaya penyelundupan yang berhasil digagalkan oleh Airport Security Screening (AVSEC) Ngurah Rai pada 22 Maret 2019. Satwa disita dari salah seorang penumpang berkewarganegaraan Rusia bernama Zhestkov Andrei. Upaya penyelundupannya terdeteksi di pre screening X-Ray No 3 terminal keberangkatan Intenasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar.
Pengakuan pelaku, bahwa Orangutan didapat dari seorang temannya yang
berkebangsaan Rusia yang tinggal di Bali. Lebih lanjut bahwa Orangutan
didapat dari Jawa yang dibeli dengan harga 3000 USD. Atas perbuatannya,
Pengadilan Negeri Denpasar menvonis tersangka dengan hukuman selama 1
tahun penjara dan denda Rp 100.000.000.
Untuk mengelabui petugas, Orangutan dengan jenis kelamin jantan tersebut dimasukkan ke dalam karanjang rotan dan dimasukkan lagi dalam koper. Pada saat pemeriksaan, Orangutan dalam kondisi tidur. Selain Orangutan ditemukan juga satwa lain yaitu 5 ekor kadal dan 2 ekor tokek. Berdasarkan pemeriksaan tiket dan informasi dari tersangka diketahui bahwa Orang utan akan diselundupkan ke Vladivostok, Rusia
Sejak Orangutan diserahkan ke Balai KSDA Bali, satwa dilindungi tersebut dititiprawatkan sementara di Bali Safari and Marine Park, Kabupaten Gianyar guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Di Bali Safari and Marine Park, satwa dirawat tenaga perawat satwa yang ahli dan berpengalaman dan selalu dalam pengawasan tim medis.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Translokasi Orangutan Sumatera Dari Bali Ke Pusat Rehabilitasi SOCP Di Sibolangit"
Posting Komentar