Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan, Rupiah Ditutup Menguat

Lembaran uang kertas Rupiah. Kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan memberi dampak positif terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.lensamedan-ist

LensaMedan - Mata uang Rupiah mampu ditutup menguat tipis di level 16.680 per Dolar AS pada perdagangan Rabu (17/12/2025). 

Kinerja Rupiah sedikit membaik seiring dengan melemahnya imbal hasil US Treasury 10 tahun ke level 4,16%. Situasi ini membuat Dolar ASberbalik alami tekanan meskipun relatif terbatas. 

Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan besaran bunga acuan juga turut berkontribusi pada penguatan Rupiah.

BI seperti yang diperkirakan sebelumnya tetap mempertahankan besaran bunga acuan di level 4.75%. 

Dengan kebijakan tersebut, mata uang Rupiah aman dari tekanan Dolar AS,dimana Dolar AS mendapatkan sentimen kuat dari kenaikan USD Index ke level 98.55. 

“Sehingga penguatan Rupiah lebih dominan karena keputusan BI yang mempertahankan bunga acuan,” ujar Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Rabu (17/12/2025).

Tetapi, penguatan nilai tukar Rupiah disebutkan Gunawan tidak mampu menyelamatkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang di akhir perdagangan ditutup melemah 0.11% di level 8.677,345.

IHSG yang ditransaksikan dalam rentang antara 8.660 hinga 8.729 ini melemah ditengah gerak bursa saham di Asia yang pada akhirnya bergerak mixed jelang sesi penutupan perdagangan. 

“Sejumlah emiten seperti BBCA, TLKM, UNTR, BBNI, hingga BRPT membebani kinerja IHSG,” sebutnya.

Terpisah harga emas dunia lanjutkan penguatan terbatas di level US$4.316 per ons troy. Harga emas masih bertahan setelah sejumlah rilis data ekonomi AS memburuk. 

Emas masih berpeluang ditengah tensi geopolitik yang masih saja memanas, dan ditambah dengan peluang pemangkasan bunga acuan di tahun depan. Harga emas saat ini ditransaksikan stabil dikisaran level Rp2,3 juta per gram. (juli simanjuntak)

(Medan)

Bagikan Artikel ini