Banyak Sentimen Negatif dari AS, IHSG Menguat dan Harga emas Kembali Cetak Rekor

LensaMedan - Data indeks kepercayaan konsumen AS merealisasikan angka yang lebih rendah di level 94,2 pada bulan September.

Ditambah lagi adanya kejutan baru di pasar keuangan, dimana AS berencana akan menaikkan tarif impor baru untuk produk kayu yang masuk ke AS.

Besaran angkanya berada dalam rentang 10% hingga 50%.

Sejauh ini bursa saham di Asia disebutkan Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, merespon beragam rencana kenaikan tarif impor tersebut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pembukaan perdagangan menguat tipis di level 8.069.

Sejumlah rilis data ekonomi AS menjadi indikasi yang tidak begitu bagus bagi pasar keuangan di AS.

"Namun cenderung menjadi kabar positif bagi pasar keuangan di Asia termasuk Indonesia," kata Gunawan di Medan, Rabu (1/10/2025).

Sementara itu mata uang Rupiah terpantau alami pelemahan tipis ke level 16.680 per Dolar AS.

Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.640 hingga 16.690 pada hari ini.

Sentimen negatif dari AS berpeluang menjadi sentimen negatif bagi kinerja pasar keuangan di tanah air.

Sejumlah isu besar dari AS yang menjadi fokus perhatian pasar adalah perang dagang berikut isu kemungkinan terjadinya penutupan sementara pada pemerintah AS sampai terjadi kesepakatan anggaran.

Terpisah, harga emas kembali mencatatkan kenaikan di level tertinggi barunya.

Harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level US$3.868 per ons troy atau sekitar Rp2,08 juta per gram.

Kabar buruk dari AS justru menjadi kabar baik bagi emas di hari ini. (*)


(Medan)

Bagikan Artikel ini