Sofyan Tan Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI kepada Orang Tua Mahasiswa Penerima KIP Kuliah

LensaMedan – Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr. Sofyan Tan, menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Auditorium Bung Karno, Jalan Sunggal, Gang Bakul, Medan, Selasa (23/9/2025).

Kegiatan ini dihadiri para orang tua mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah sebagai peserta utama.
 
Dalam pemaparannya, Sofyan Tan menekankan pentingnya pemahaman dan pengamalan Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, yang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
 
“Empat Pilar ini adalah dasar yang harus dipahami oleh seluruh warga negara. Tanpa pemahaman terhadap pilar-pilar ini, bangsa kita akan rentan terhadap perpecahan dan kehilangan arah,” ujar Sofyan Tan dalam sambutannya.
 
Sofyan Tan menegaskan bahwa pemahaman terhadap Empat Pilar bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama, termasuk para orang tua sebagai bagian penting dalam pembentukan karakter generasi muda.
 
Pada kesempatan tersebut, Sofyan Tan juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendampingi dan mengawasi anak-anak mereka yang sedang menempuh pendidikan tinggi melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
 
“Saya minta agar para orang tua tidak lepas tangan. Awasi anak-anak kita agar mereka tekun belajar dan bertanggung jawab menjalani kuliah. Jangan sampai ada yang nilainya turun, bahkan tidak masuk kuliah. Ini tanggung jawab besar karena mereka adalah penerima bantuan dari uang rakyat,” tegas Anggota Komisi X DPR RI itu.
 
Ia menjelaskan bahwa dana KIP Kuliah berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat.

Oleh karena itu, setiap mahasiswa penerima beasiswa harus memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki kewajiban moral dan sosial untuk memanfaatkannya secara maksimal dan bertanggung jawab.
 
“Beasiswa KIP Kuliah bukan hadiah, melainkan amanah dari negara yang harus dijaga dengan komitmen belajar sungguh-sungguh. Kita ingin anak-anak kita lulus tepat waktu, memiliki kompetensi, dan kelak bisa memberi kontribusi bagi bangsa,” tambahnya.
 
Sosialisasi berlangsung dalam suasana dialogis. Beberapa orang tua menyampaikan pertanyaan dan harapan mereka terkait proses pendidikan anak-anak mereka, terutama tantangan dalam menjaga motivasi belajar di tengah kesibukan dan godaan lingkungan.
 
Acara ini menjadi ruang yang mempertemukan nilai-nilai kebangsaan dengan praktik nyata dalam kehidupan keluarga dan pendidikan.

Sofyan Tan berharap, kegiatan seperti ini dapat membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa melalui pendidikan dan peran aktif masyarakat.
 
“Kalau pendidikan anak-anak kita benar, maka masa depan bangsa juga akan baik. Kita mulai dari keluarga, dari rumah, dan dari tanggung jawab bersama,” tutupnya.(*)


(Medan)
 

Bagikan Artikel ini