Saham Rokok Naik, Picu Penguatan IHSG
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,06% di level 8.125,201.Kinerja IHSG terpantau mengalami penguatan ditengah minimnya sentimen pasar pada perdagangan hari ini.
"Meskipun sempat terkoreksi ke level 8.039, namun di menit terakhir jelang penutupan perdagangan IHSG membukukan kenaikan yang menempatkan IHSG ditutup di level tertinggi pada hari ini," ujar Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Selasa (23/9/2025).
Penguatan IHSG justru berbeda dengan kinerja mata uang Rupiah yang ditransaksikan melemah di kisaran level di level 16.660 per Dolar AS.
Tak hanya terhadap Rupiah, kinerja Dolar AS di pasar mata uang di Asia disebutkan Gunawan juga terpantau menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya.
Dolar AS terpantau menguat atas Rupe India, Dolar Hongkong hingga Dolar Singapura.
Tekanan yang dialami Rupiah pada hari ini sempat menekan kinerja IHSG.
Namun menguatnya sejumlah salam seperti HMSP, BBCA, ANTM, BRMS, GGRM hingga BUMI mampu mendorong penguatan kinerja IHSG.
Bahkan sejumlah saham rokok seperti GGRM alami kenaikan hingga 13,38%.
Penguatan IHSG pada hari ini tidak terlepas dari pernyataan Menteri keuangan sebelumnya yang menyebutkan tarif cukai rokok terlalu tinggi.
Ditambah lagi Menteri Purbaya juga akan melakukan razia terhadap rokok illegal dan memastikan penjualan rokok eceran (batangan tidak terjadi).
"Langkah Menkeu ini menjadi sentimen positif bagi IHSG di hari ini," kata Gunawan.
Terpisah, harga emas dunia ditransaksikan menguat di level US$3.783 per ons troy.
Harga emas kian mendekati level psikologis 3.800. Jika dirupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan sekitar Rp2,03 juta per gramnya.
Harga emas pada perdagangan hari ini kembali mencetak rekor tertinggi harga yang baru. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Saham Rokok Naik, Picu Penguatan IHSG"
Posting Komentar