Isu Kelestarian Keluarga Menjadi Perhatian Dunia

LensaMedan - Isu ketahanan keluarga menjadi salahsatu butir resolusi yang dihasilkan dari pertemuan para pemimpin agama komunitas muslim negara anggota BRICS di Brasil, 4-5 September 2025.

BRICS merupakan aliansi negara berkembang untuk kerja sama ekonomi, politik, dan budaya di antara negara-negara anggotanya, untuk membangun tatanan dunia yang lebih multipolar dan berkeadilan.

Sekjen Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin, hadir mewakili Indonesia dalam High Level Meeting ini, sekaligus sebagai salah satu pembicara kunci dalam Konferensi Internasional “Spiritual Silk Road: The Role of Moral Values in Bridging Nations and Contonents”.

Para pemimpin agama dari 10 negara BRICS menyatakan kekhawatiran mereka terhadap terkikisnya struktur keluarga yang sehat, yang dianggap ancaman serius bagi masa depan umat manusia.

Kamaruddin Amin menegaskan bahwa penguatan ketahanan keluarga adalah prioritas utama pemerintah Indonesia, terutama melalui program-program yang melibatkan berbagai tokoh agama dan masyarakat.

“Kami berkomitmen penuh untuk menjaga dan mempromosikan nilai-nilai keluarga yang kokoh di tengah tantangan global, termasuk kepada generasi muda,” jelasnya di Brasil.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama terus berupaya memperkokoh ketahanan keluarga dengan program-program nyata untuk semua kalangan.

Selain program BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) dan BRUN (Bimbingan Remaja Usia Nikah) untuk kalangan remaja, juga ada Bimwin (Pembinaan Perkawinan) untuk calon mempelai.

Selain itu, ada program Nikah Massal, serta program Pembinaan Keluarga Berbasis Masjid (Family Orientation at The Mosque’s Site, FOREMOST), yang merupakan kolaborasi antara BP4 (Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan) dengan BKM (Badan Kesejahteraan Masjid).

Di samping isu ketahanan keluarga, beberapa isu lain disepakati para perwakilan negara anggota BRICS. Antara lain, prinsip keberagaman dalam kesatuan.

Resolusi ini mencerminkan aspirasi untuk membangun dunia multipolar yang bersatu, di mana tidak diperlukan satu sistem atau bentuk tunggal, melainkan menghormati keragaman.

Resolusi juga mengangkat tentang urgensi dialog antar-agama dan antar-etnis. Dialog antar-agama dan antar-etnis adalah faktor penting untuk kerja sama yang konstruktif dan berkelanjutan di dalam BRICS.

Resolusi ini juga menyerukan penguatan kerja sama ilmiah, keagamaan, dan kemanusiaan di antara komunitas dan organisasi Muslim di negara-negara BRICS.

Inisiasi-inisiasi dalam kerja sama BRICS memberi harapan baru bagi partisipasi Indonesia di dalam mewujudkan amanat konstitusi untuk berperan aktif menjaga tatanan global yang lebih adil, damai, dan sejahtera.

“Sebagai anggota terbaru, Indonesia merasa terhormat dapat ambil bagian dalam dialog ini. Bukan hanya menandakan perluasan keterlibatan dalam urusan global tetapi menegaskan komitmen untuk kolaborasi multilateral dalam membentuk tatanan internasional yang lebih inklusif dan adil,” tegas Kamarudin yang juga Ketua Umum PP ISNU. (*)


(Brasil)
 

Belum ada Komentar untuk "Isu Kelestarian Keluarga Menjadi Perhatian Dunia"

Posting Komentar

Isu Kelestarian Keluarga Menjadi Perhatian Dunia

LensaMedan - Isu ketahanan keluarga menjadi salahsatu butir resolusi yang dihasilkan dari pertemuan para pemimpin agama komunitas muslim neg...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel