IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Pekan, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Baru
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini mengawali perdagangan di awal pekan dengan dibuka di zona merah.Kondisi ini berbeda dengan kebanyakan bursa saham di Asia yang ditransaksikan di zona hijau.
Pada sesi pembukaan perdagangan, IHSG dibuka ke level 7.620. Bahkan titik terendah yang dicapai IHSG pada perdagangan hari ini menyentuh 7.547.
Pelemahan juga terlihat pada kinerja mata uang Rupiah yang ditransaksikan dikisaran level 16.475 per Dolar AS.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, pasar keuangan masih dibayangi oleh aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah wilayah di tanah air.
"Sehingga masih sulit untuk diukur kinerjanya," ujar Gunawan di Medan, Senin (1/9/2025).
Gunawan menyebutkan, sejumlah data penting akan dirilis dalam sepekan kedepan.
Setelah rilis data manufaktur PMI China yang turun ke level 49.4, data manufaktur tanah air atau S&P Global Manufacturing PMI pada bulah Agustus berada di level 51.5. Dimana artinya data manufaktur tanah air mengalami ekspansi setelah sebelumnya berada di zona kontraksi.
Pelaku pasar selanjutnya menanti rilis data inflasi tanah air serta neraca dagang pada hari ini.
Dimana Indonesia diproyeksikan akan membukukan inflasi pada bulan Agustus.
Selanjutnya juga ada rilis data manufaktur AS, penyerapan tenaga kerja AS dan data penjualan ritel Indonesia di akhir pekan.
"Seiring dengan sejumlah rilis data ekonomi penting tersebut, pelaku pasar juga tengah memantau situasi terkini dari aksi demonstrasi di tanah air," sebut Gunawan.
Sementara itu harga emas dunia cetak rekor tertinggi baru di level US$3.467 per ons troy, atau sekitar Rp1,84 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Pekan, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi Baru"
Posting Komentar