Awal Pekan, IHSG dan Emas Menguat sementara Rupiah masih Galau
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,06% di level 7.937,119.IHSG selama sesi perdagangan berlangsung ditransaksikan dalam rentang 7.889 hingga 7.937.
Penguatan IHSG ini menurut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, terjadi di saat kinerja bursa saham di Asia yang justru bergerak mixed atau beragam.
"Sejumlah saham yang menopang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BBCA, BMRI, BRMS, TLKM hingga BRPT," ujar Gunawan Benjamin di Medan, Senin (15/9/2025).
Ditengah penguatan kinerja IHSG pada perdagangan hari ini, mata uang Rupiah justru ditransaksikan melemah ke level 16.405.
Mata uang Rupiah dinilai Gunawan masih terlihat galau untuk melanjutkan penguatan ditengah ekspektasi pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS atau The Fed.
Karena pada dasarnya pemangkasan bunga acuan The Fed akan menjadi kabar baik bagi Rupiah.
Tekanan yang dialami oleh Rupiah pada perdagangan hari ini bisa dijelaskan dengan stabilnya imbal hasil US Treasury 10 tahun.
Imbal hasil US Treasury nyaris tidak bergerak jelang keputusan The Fed pekan ini.
Sementara itu, kinerja USD Index alami pelemahan, meskipun tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini.
Pelaku pasar diproyeksikan akan lebih banyak mengambil posisi wait and see.
"Kecuali ada pekembangan yang signifikan dari hasil negosiasi dagang antara AS dengan China," katanya.
Terpisah harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level US$3.639 per ons troy, atau sekitar Rp1,93 juta per gram nya.
Emas berpeluang kembali capai rekor tertinggi jika The Fed benar benar memangkas bunga acuannya. (*)
(Medan)
Tekanan yang dialami oleh Rupiah pada perdagangan hari ini bisa dijelaskan dengan stabilnya imbal hasil US Treasury 10 tahun.
Imbal hasil US Treasury nyaris tidak bergerak jelang keputusan The Fed pekan ini.
Sementara itu, kinerja USD Index alami pelemahan, meskipun tidak berpengaruh banyak terhadap kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini.
Pelaku pasar diproyeksikan akan lebih banyak mengambil posisi wait and see.
"Kecuali ada pekembangan yang signifikan dari hasil negosiasi dagang antara AS dengan China," katanya.
Terpisah harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level US$3.639 per ons troy, atau sekitar Rp1,93 juta per gram nya.
Emas berpeluang kembali capai rekor tertinggi jika The Fed benar benar memangkas bunga acuannya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG dan Emas Menguat sementara Rupiah masih Galau "
Posting Komentar