Awal Pekan Perdagangan, IHSG Galau di Zona Merah

LensaMedan - Pelaku pasar akan menanti rilis data pertumbuhan ekonomi (PDB) di tanah air pada kuartal kedua besok.

Data tersebut akan menjadi data pembuka, yang berpotensi menjadi sentimen penggerak pasar selanjutnya.

Setelah data PDB, pelaku pasar akan menanti rilis data manufaktur AS, cadangan devisa tanah air berikut data penjualan ritel dan indeks kepercayaan konsumen.

Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, pada dasarnya dalam sepekan ini pasar keuangan tidak akan banyak dipengaruhi agenda ekonomi besar.

"Pasar keuangan akan lebih banyak dipengaruhi oleh sejumlah agenda ekonomi di tanah air," ujar Gunawan di Medan, Senin (4/8/2025).

Bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini mayoritas ditransaksikan melemah yang turut memicu koreksi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejauh ini.

Padahal di sesi pembukaan IHSG sempat ditransaksikan menguat di level 7.552.

Tekanan yang terjadi pada pasar saham di Asia dinikai Gunawan akan berpeluang menggiring IHSG bergerak dalam rentang 7.450 hingga 7.560.

Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah ditransaksikan menguat tajam ke level 16.385 per Dolar AS.

Penguatan Rupiah ditopang oleh kinerja imbal hasil US Treasury yang anjlok mendekati 4.2% pada perdagangan hari ini.
Selain itu, kinerja USD Index juga anjlok ke kisaran level 98.76.

"Melemahnya kinerja USD Index memberikan keuntungan bagi Rupiah," kata Gunawan.

Terpisah harga emas ditransaksikan relative stabil dikisaran level US$3.352 per ons troy, atau sekitar Rp1,77 juta per gram.

Harga emas juga relatif diuntungkan dengan memburuknya sejumlah data keuangan di AS saat ini. (*)


(Medan)

Bagikan Artikel ini