Pasar Beri Respon Dingin Kebijakan Tarif AS, IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat

LensaMedan - Mayoritas bursa di Asia ditutup menguat pada perdagangan hari ini, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selama seharian, IHSG ditransaksikan dalam rentang yang terbatas antara 6.885 hingga 6.916 sebelum akhirnya ditutup menguat tipis 0.05% di level 6.904,392.

Nilai transaksi di pasar saham memiliki kapitalisasi sebesar Rp11,16 triliun, dengan 308 emiten di bursa ditutup melemah dan 276 emiten saham ditutup di zona hijau.

Sementara itu, mata uang Rupiah juga ditutup menguat di level 16.205 per Dolar AS.

Rupiah ditutup di posisi terkuatnya pada perdagangan hari ini. Mata uang rupiah juga relatif bergerak stabil dalam rentang 16.205 hingga 16.240 per Dolar AS.

"Kabar terkini dari AS yang menunda pemberlakuan kenaikan tarif direspon dingin oleh pelaku pasar," ujar Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Selasa (8/7/2025).

Pada dasarnya kata Gunawan, AS tetap saja memberlakukan kebijakan tarif resiprokal sebesar 32%, yang berarti tidak ada perubahan signifikan dari hasil negosiasi tarif yang dilakukan selama ini.

Ini menunjukan bahwa kebijakan tarif AS pada dasarnya hanya mengalami penundaan, tanpa ada perubahan mendasar dari sisi besaran tarif itu sendiri.

Pasar tidak terlalu merespon kebijakan tarif AS tersebut. Dan ruang negosiasi masih terbuka sehingga perubahan kebijakan tarif dalam waktu dekat bisa saja tercapai.

"Walaupun dengan skenario dimana kita pada dasarnya tidak bisa menghindari kebijakan kenaikan tarif yang telah dilakukan oleh AS. Kita hanya bisa menawar besarannya," katanya.

Terpisah harga emas ditransaksikan sedikit melemah ke level US$3.323 per ons troy, atau sekitar Rp1,74 juta per gram. (*)


(Medan)

Bagikan Artikel ini