Pasar Nantikan Hasil Negosiasi Tarif, IHSG Ditutup Melemah di Akhir Pekan
Selama perdagangan berlangsung, IHSG ditransaksikan di zona merah dalam rentang 6.873 hingga 6.956.
Dalam beberapa hari perdagangan belakangan ini, kinerja IHSG melemah seiring dengan aksi jual investor asing yang membukukan transaksi jual bersih.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, menilai, tekanan yang dialami IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh ketidakpastian hasil negosiasi tarif impor dengan negara mitra dagang AS.
Sebelumnya saat AS menetapkan besaran kenaikan tarif impor, IHSG langsung dibuka melemah dan perdagangan sempat dihentikan sementara (halting).
Namun kondisinya membaik setelah AS memberikan masa tenggang waktu hingga 90 hari.
Saat ini kepastian hasil negosiasi tarif belum juga muncul, yang memicu kekuatiran dikalangan investor.
Ditambah lagi perang Iran–Israel yang masih memanas juga turut menjadi beban bagi kinerja IHSG diwaktu yang bersamaan.
"Masalah perang memang efektif memicu tekanan di pasar keuangan, akan tetapi perubahan kebijakan yang berpotensi merubah struktur pasar berpotensi mempengaruhi kinerja pasar dalam jangka panjang," kata Gunawan di Medan, Jumat (20/6/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah disebutkan Gunawan ditransaksikan sedikit lebih baik dibandingkan dengan kinerja sehari sebelumnya.
"Rupiah ditutup di level 16.380 per Dolar AS ditengah minimnya sentimen pasar pada perdagangan akhir pekan ini," sebutnya.
Terpisah, harga emas ditransaksikan melemah di level US$3.356 per ons troy, atau sekitar Rp1,77 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pasar Nantikan Hasil Negosiasi Tarif, IHSG Ditutup Melemah di Akhir Pekan"
Posting Komentar