IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat

LensaMedan - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sesi perdagangan berlangsung ditransaksikan di dua zona yang berbeda.

IHSG menyentuh level 6.450 sebagai level tertinggi, dan  6.406 sebagai level terendahnya sebelum akhirnya ditutup menguat 0,12% di level .

Rilis data neraca perdagangan tanah air pada bulan Maret yang membukukan surplus, cukup efektif menahan pelemahan kinerja pasar keuangan.

Meskipun tidak memberikan banyak pengaruh terhadap kinerja pasar saham di tanah air.

"Kinerja IHSG sejalan dengan mayoritas bursa saham di Asia yang ditutup menguat," ujar Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Senin (21/4/2025).

Sementara itu, mata uang Rupiah terpantau mampu bertahan di zona hijau selama sesi perdagangan berlangsung.

Rupiah ditutup menguat di level 16.800 per Dolar AS di awal pekan.

Gunawan menyebut, penguatan mata uang Rupiah masih sejalan dengan mata uang di Asia yang menguat terhadap Dolar AS.

Seperti Yuan China, Hong Kong Dolar, Rupe India, Dolar Singapura hingga Yen Jepang yang terpantau menguat terhadap Dolar AS.

Kebijakan Bank Sentral China yang mempertahankan besaran bunga acuan menjadi salah satu pendorong penguatan kinerja pasar keuangan di hari ini.

Sentimen membaiknya imbal hasil US Treasury tidak lantas membuat  Dolar AS dominan menguat di pasar Asia.

Ditengah minimnya sentimen pada perdagangan besok, pelaku pasar masih akan mewaspadai kemungkinan gejolak yang ditimbulkan dari kemungkinan memburuknya perang dagang.

"Pasar keuangan cenderung sulit diproyeksikan di saat pasar justru tidak banyak mendapatkan sentimen seperti yang terjadi belakangan ini," sebutnya.

Terpisah, harga emas ditransaksikan menguat di level US3.391 per ons troy. Emas kian dekat ke level harga psikologis US$3.400.

Jika dikonversikan ke Rupiah, maka harga emas saat ini ditransaksikan di kisaran Rp1,84 juta per gram. (*)


(Medan)

Bagikan Artikel ini