Bahan Pangan Ini Mustahil Turun Harga di Bulan Ramadan


Lensamedan – Jelang bulan ramadan yang akan dimulai di pekan depan, beberapa komoditas pangan masyaraka terpantau mengalami peningkatan permintaan. 

Sejumlah komoditas seperti daging, cabai, bawang dan bumbu-bumbuan mulai menunjukan adanya peningkatan permintaan. 

Namun, sejauh ini hanya cabai yang memiliki kecenderungan untuk naik harganya seiring dengan peningkatan permintaan tersebut.

Untuk daging ayam sejauh ini masih dikisaran Rp40 ribu per Kg, harga daging sapi masih dikisaran Rp125 ribu per Kg nya, gula pasir masih dikisaran Rp18 ribu per Kg yang paling mahal, minyak goreng curah ada dikisaran Rp16 ribu per Kg, cabai merah ada dikisaranRp 55 ribu hingga Rp60 ribu per Kg, cabai rawit dijual dikisaran Rp40 ribuan per Kg, tomat ada dikisaran Rp15 ribuan per Kg, dan kentang ada dikisaran 15 ribuan per kg nya.

“Sementara untuk harga beras belum berubah,” ujar Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Kamis  (7/3/2024).

Telur ayam, bawang merah, bawang putih, sejauh ini masih bergerak sama. Meskipun di Februari kemarin harga telur ayam sudah mengalami kenaikan Rp100 hingga Rp300 per butirnya. 

Di saat awal ramadan nanti, puncak belanja masyarakat kemungkinan akan terjadi pada hari Sabtu hingga hari Senin, dan puncak konsumsi selanjutnya di sepekan jelang Idul Fitri.

Dari hasil observasi yang dilakukan, ia menilai harga cabai berpeluang turun setelah ramadan pertama nantinya.

Cabai diproyeksikan akan berada dalam rentang Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per Kg nya. Dan selanjutnya berpeluang untuk kembali mengalami penurunan. 

Sementara  sejumlah harga kebutuhan pokok diproyeksikan sulit atau bahkan hampir mustahil turun selama ramadan ini jika tanpa ada intervensi pemerintah.

Seperti harga minyak goreng yang mungkin masih akan bertahan di level yang sama 16 ribuan per Kg. Tren konsumsi yang naik diiringi dengan kenaikan harga CPO dunia menjadi pemicunya. 

Harga beras juga diproyeksikan akan bertahan di level saat ini. Kehadiran Bulog dalam menjaga stabilitas beras masih akan sangat bergantung dari seberapa banyak cadangan beras pemerintah (CBP) atau Bulog yang siap digelontorkan ke pasar.

Jika CBP masih dalam posisi yang sama, mustahil bisa menekan harga beras mengingat musim panen di februari nyatanya tidak membuat harga beras turun serentak. 

Selanjutnya harga gula pasir yang tengah diselimuti masalah pasokan dari India karena larangan ekspor. Ditambah lagi kabar dari banyak sumber mengenai produksi gula Thailand yang mencapai titik terendah dalam 12 hingga 13 tahun terakhir. Dimana produksinya diperkirakan anjlok 32% pada musim 2023/2024 .

Gula pasir yang saat ini dijual dikisaran harga Rp17.500 hingga Rp18 ribu per Kg diproyeksikan sulit untuk mengalami penurunan, terlebih jika produksi gula tanah air juga bernasib sama dengan produksi di negara lain. 

Selanjutnya ada daging ayam yang juga sangat sulit untuk turun di bawah 35 ribu per Kg. Hal ini dipicu oleh kenaikan biaya input produksi, kenaikan harga pakan ditambah dengan konsumsi yang anjlok yang memaksa pengendalian pasokan ayam indukan oleh peternak.

Selanjutnya telur ayam, meskipun diproyeksikan stabil tetapi harga telur ayam masih memiliki seidkit kemungkinan untuk turun. 

Dikarenakan harga pakan yang mahal, walaupun dari sisi pasokan telur diproyeksikan akan mengalami peningkatan. 

“Jika tanpa dibarengi dengan intervensi oleh pemerintah, dan jika harga yang terbentuk sepenuhnya mengacu kepada pasar, maka hamper mustahil harga sejumlah kebutuhan tadi turun harganya,” pungkasnya. (*)


(Medan)


Belum ada Komentar untuk "Bahan Pangan Ini Mustahil Turun Harga di Bulan Ramadan "

Posting Komentar

Sepekan Pemberangkatan Jemaah Haji, 47,5% Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Lensamedan - Kementerian Agama menyayangkan tingginya angka keterlambatan penerbangan pada pekan pertama, terutama oleh Maskapai Garuda Indo...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel