Nicke Widyawati Minta Universitas Pertamina Siapkan Lulusan Dengan Sustainability Skills


Lensamedan - Ketua Advisory Board Universitas Pertamina (UPER), Nicke Widyawati, yang juga selaku Direktur Utama Pertamina menyebut transisi energi dan program dekarbonisasi untuk keberlanjutan bumi menghadapi tiga tantangan utama yaitu pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

"Teknologi bisa bekerja sama dengan pihak lain. Bila ada sumber daya dan pasar, maka pendanaan bisa diperoleh. Namun SDM tidak tergantikan, harus SDM Indonesia yang kita kembangkan. Di sinilah Universitas Pertamina harus berperan," ujar Nicke dalam rapat perdana Advisory Board Universitas Pertamina, Rabu (8/11/2023).

Menurut laporan LinkedIn Global Skills 2023, kebutuhan global terhadap green skills mencapai 40%, namun hanya 13% angkatan kerja dunia yang memiliki green skills yang dicari. Kendati pada tahun 2023 terdapat kenaikan jumlah tenaga kerja bidang sustainability sebesar 12 persen. Nyatanya belum mampu memenuhi kebutuhan pekerjaan bidang sustainability yang saban tahun meningkat 22,7 persen.

Sementara Prof Ir Tutuka Ariadji MSc, PhD, anggota Advisory Board universitas yang juga Dirjen Minyak dan Gas Bumi KESDM, menyambut baik rencana pembangunan kampus vokasi Universitas Pertamina di IKN.

“Pendirian multi-campus di IKN akan mendayagunakan kekuatan jejaring Pertamina grup. Universitas Pertamina harus mengoptimalkan proses hilir migas menjadi keunggulan komparatif universitas," ujar Prof Tutuka.

Rapat perdana Advisory Board Universitas Pertamina yang diadakan pada 25 Oktober 2023 lalu, turut dihadiri oleh Prof Dr Ir Djoko Santoso MSc, PGDip Diab, IPU, Dr Ir Widhyawan Prawiraatmadja, Prof Dr Rer Nat Abdul Haris, MSc, Prof Dr Ir Mochamad Ashari, MEng, IPU, AEng, dan Dr Ir Mulyono, MT. 

Prof Dr Ir Djoko Santoso M.Sc., PGDip.Diab.,IPU., mengungkap bahwa pendidikan bidang energi akan tetap relevan ke depan, meski dunia menuju ke arah energi berkelanjutan. "Perkembangan ekonomi akan berdampak pada penggunaan energi yang lebih besar. Akibatnya emisi per kapita juga meningkat. Universitas Pertamina berperan untuk mendidik SDM yang mampu mendukung transisi energi dan dekarbonisasi. Sehingga kita bersama menuju net zero emission," kata Prof. Djoko.

Pada kesempatan yang sama, Nicke Widyawati beserta para Advisory Board juga berbincang dengan mahasiswa. Yuliana Meranti Bofra, mahasiswa peraih beasiswa Sobat Bumi masyarakat adat dari Papua, mengatakan kesempatan dirinya melanjutkan pendidikan di UPER menjadi jalan baginya untuk untuk membangun wilayahnya, Kabupaten Tambrauw, Papua, yang dikenal sebagai kabupaten konservasi.

Selain menjamin kualitas pendidikan inklusif dan merata, UPER juga terus mengupayakan pendidikan berkualitas dengan mengembangkan kurikulum yang berbasis pada learning outcome dan sejumlah program yang dapat meningkatkan kapasitas lulusan untuk menjawab isu keberlanjutan.

“Melalui penerapan kurikulum pembangunan berkelanjutan, mahasiswa turut dilibatkan dalam kolaborasi riset bersama industri dan pengabdian masyarakat. Mereka juga disiapkan untuk jadi lulusan yang kompetitif melalui program Lulusan Merah Putih. Yaitu program penyiapan mahasiswa memanfaatkan kesempatan berkarir di Pertamina grup melalui pelatihan dan mentoring oleh pelaku industri,” kata Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS.

(Jakarta)

Belum ada Komentar untuk "Nicke Widyawati Minta Universitas Pertamina Siapkan Lulusan Dengan Sustainability Skills"

Posting Komentar

Bertemu Jurnalis, Nikson Nababan Sampaikan Gagasan untuk Majukan Sumut

Lensamedan - Politikus muda asal Sumatera Utara (Sumut), Nikson Nababan, menyambangi Warkop Jurnalis, di Jalan Agus Salim, Senin (20/5/2024)...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel