Presiden Buka Musrenbangnas Tahun 2021, Bahas RKP 2022 Fokus Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural
Adapun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) di 2022 akan
mengusung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Presiden menekankan bahwa
fondasi paling awal dari pemulihan ekonomi adalah pengendalian Covid-19. Di
saat yang sama, percepatan belanja pemerintah, terutama berbagai bentuk bantuan
sosial, padat karya, serta mendorong belanja masyarakat perlu terus dilakukan.
"Sisi permintaan harus diperbesar. Kemarin saya
sudah mengingatkan di akhir Maret 2021 di perbankan masih ada uang APBD
provinsi, kabupaten, dan kota Rp182 triliun yang seharusnya itu segera
dibelanjakan untuk memperbesar sisi permintaan atau konsumsi," jelas
Presiden Jokowi.
Presiden juga meminta jajarannya terus berupaya
mendorong agar industri mulai bangkit sehingga para pekerja mulai bekerja, dan
sisi permintaan domestik harus ditingkatkan. Tetapi semua itu harus dilakukan
dengan protokol kesehatan ketat, tanpa tawar-menawar.
Sementara itu, reformasi struktural secara besar-besaran juga sudah dimulai dengan penetapan Undang-Undang Cipta Kerja. Presiden meminta agar semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus sinergis dalam melaksanakan dan memanfaatkan reformasi struktural ini.
"Harus kita rencanakan sejak sekarang bahwa nilai
tambah di sektor industri harus ditingatkan, ketahanan pangan harus meningkat,
dan pemulihan sektor pariwisata bisa berjalan baik," imbuhnya.
Menurut Presiden, Indonesia juga harus mendapatkan
manfaat dari perkembangan dunia yang mengarah ke ekonomi hijau (green economy).
Sebagai salah satu paru-paru terbesar dunia, Indonesia juga harus bisa
memperoleh manfaat besar dari hutan tropis dan hutan mangrove yang dimiliki.
"Oleh sebab itu, transformasi energi menuju
energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green technology, dan
green product harus diperkuat agar kita bisa bersaing di pasar global,"
tambahnya.
Terkait hal tersebut, pemerintah telah merencanakan
untuk membuat green industrial park yang rencananya akan disiapkan di
Kalimantan Utara dengan memanfaatkan hydropower. Pembangkit listrik tersebut
akan menghasilkan energi hijau, baru terbarukan, yang akan disalurkan kepada
kawasan indstri hijau sehingga muncul produk-produk hijau dari sana. Menurut
Presiden, hal tersebut merupakan kekuatan bangsa Indonesia ke depan.
"Kita juga mempunyai kekuatan di blue economy.
Indonesia adalah negara terkaya dalam hal biodiversitas di laut. Kita harus
memanfaatkan secara bijak anugerah Tuhan ini, menyejahterakan rakyat, dengan
tetap menjaga alam dan kerbelanjutan produksi. Sustainable blue economy menjadi
agenda yang harus diprioritaskan di semua wilayah pantai yang kita
miliki," paparnya.
Di penghujung arahannya, Presiden menekankan bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia harus inklusif. Pertumbuhan ekonomi juga menjadi
bagian penting bagi penyelesaian masalah-masalah tujuan pembangunan
berkelanjutan atau SDGs.
"Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi
pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi baik antardaerah, antardesa, dengan
kota. Pertumbuhan ekonomi harus meningkatkan kelas UMKM kita dan semakin mampu
bersaing dengan produk-produk dari negara lain," jelasnya.
Sementara, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy
Rahmayadi sebagai peserta Musrenbangnas yang hadir secara virtual, menyebutkan
bahwa pesan Jokowi adalah agar semua pihak bisa memfokuskan perhatian untuk
peduli kepada perkembangan serta pengendalian Covid-19. Kasus yang terjadi di
Negara India baru-baru ini, menjadi pelajaran penting agar Indonesia tidak
mengalami nasib serupa.
Selanjutnya adalah bagaimana prioritas penyerapan
anggaran, memberikan dorongan pada pergerakan ekonomi yang saat ini melambat.
Ditambah dengan berbagai upaya untuk mengubah cara dan metode mencapai tujuan
menyejahterakan rakyat.
“Bukan tujuannya yang berubah, tetapi dalam kondisi
sulit ini, metode dan caranya ini berbeda. Itu intinya. Seperti kabupaten/kota
kita desak bagaimana serapan anggaran daerah bisa dipercepat,” pungkas Edy.
Turut hadir mendampingi Presiden di Istana Negara
antara lain, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan
Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sedangkan Gubernur didampingi Sekdaprov Sumut R
Sabrina, Kepala Baappeda Hasmirizal Lubis, Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit
dan sejumlah pejabat lainnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Presiden Buka Musrenbangnas Tahun 2021, Bahas RKP 2022 Fokus Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural"
Posting Komentar