Pendapatan Negara Tumbuh Positif 0,7 Persen pada Februari 2021

“Yang
menarik dan tentu positif adalah pendapatan negara kita sudah tumbuh 0,7
persen. Tahun lalu, sebelum bulan Februari, belum terjadi pandemi, pendapatan
negara justru mengalami kontraksi 0,1 persen,” kata Menkeu secara daring,
Selasa (23/03/2021).
Realisasi
pendapatan negara sebesar Rp219,2 triliun tersebut terdiri dari penerimaan
perpajakan Rp181,8 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp37,3
triliun, dan hibah Rp0,1 triliun.
Secara lebih
rinci, penerimaan perpajakan tersebut tumbuh 1,7 persen dari tahun lalu sebesar
Rp178,6 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh peningkatan penerimaan
kepabeanan dan cukai yang mencapai Rp35,6 triliun atau tumbuh 42,1 persen
dibandingkan periode sama tahun lalu.
Penerimaan
pajak mencapai Rp146,1 triliun atau terkontraksi 4,8 persen dibandingkan
Februari 2020 sebesar Rp153,6 triliun. Tetapi, secara bulanan penerimaan pajak
masih tumbuh lebih baik. Secara month to month (mtm), penerimaan neto mayoritas
jenis pajak membaik. Selain itu, penerimaan neto mayoritas sektor usaha juga
menunjukkan perbaikan.
“Berdasarkan
sektor usaha dan ini juga menunjukkan sesuatu yang sangat positif dan perlu
untuk kita terus akselerasi. Industri pengolahan yang selama ini memberikan kontribusi
perpajakan sangat besar atau dominan, bulan Februari menunjukkan pajaknya
tumbuh 10,7 persen, bandingkan bulan Januari yang kontraksi 4,25 persen. Ini
berarti mengkonfirmasi berbagai impor dan manufaktur yang meningkat” ujar
Menkeu seperti yang dikutip dari laman setkab.go.id.
Akselerasi program vaksinasi yang semakin meluas juga diharapkan mampu mendorong optimisme lebih lanjut dalam upaya pemulihan ekonomi dan menjaga sektor kesehatan.
“Program
vaksin yang akan terus diakselerasi, terutama dengan seiring meningkatnya
suplai vaksin, diharapkan akan memberikan momentum pemulihan dan juga
menciptakan confidence yang lebih baik kepada seluruh segmen ekonomi kita,” katanya.
Pemerintah
juga menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran
kebijakan fiskal dan APBN. Pemerintah terus melanjutkan stimulus fiskal untuk
mendukung pemulihan ekonomi dan melakukan reformasi struktural untuk menjaga
optimisme dan harapan bagi pemulihan kesehatan dan ekonomi masyarakat.
“APBN selama
ini masih menjadi instrumen yang luar biasa penting dan bekerja luar biasa
keras untuk melindungi rakyat, untuk menangani dan menanggulangi Covid-19, dan
untuk memulihkan ekonomi. Ini adalah tiga tujuan yang luar biasa penting dan
jelas ini membuat APBN harus melakukan tugas negara yang luar biasa sangat penting,
menangani Covid-19, melindungi rakyat, dan memulihkan ekonomi,” tandas Menkeu.
(*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk " Pendapatan Negara Tumbuh Positif 0,7 Persen pada Februari 2021"
Posting Komentar