Harga Komoditas Pangan Bertahan Mahal

Lensamedan- Harga sejumlah bahan pokok di Sumatera Utara (Sumut) terpantau  bertahan mahal. Salah satunya yang belakangan lebih banyak diributkan adalah harga tempe dan tahu, dimana kenaikan harganya hingga mencapai 50% belakangan ini. Komoditas kacang kedelai yang terbilang mahal menjadi salah satu penyebab mahalnya harga tempe dan tahu. Sementara untuk harga komoditas lainnya terpantau tidak mengalami perubaan.

Namun fluktuasi masih terlihat pada sejumlah komoditas pangan seperti cabai. Harga cabai kerap berfluktuasi kecil dengan rentang angka yang terbatas. Cabai merah sejauh ini ditransaksikan dalam rentang Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram (kg). Dan cabai rawit pada hari ini turun sekitar Rp5 ribu per kg menjadi Rp55 ribu  hingga Rp60 ribu per kg.

Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumut Gunawan Benjaminn mengatakan, cabai dalam jangka pendek masih akan berada dalam rentang angka yang sama seperti saat ini. Dimana cabai merah akan tetap berada dikisaran Rp30 ribu  hingga Rp45 ribu. Dan cabai rawit akan berada dikisaran Rp50 ribu  hingga Rp60 ribu per kg.

“Sejauh ini sejumlah pasokan dari beberapa wilayah mengalami pasang surut seiring dengan permintaan ke luar kota yang cukup tinggi, karena itu harga menjadi fluktuatif,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Senin (15/2/2021).

Sementara itu, harga komoditas daging ayam diperkirakan masih akan bertahan mahal di atas Rp33 ribu per kg. Sejauh ini dari pengamatan kita, harga daging ayam masih dijual dikisaran Rp34 hingga Rp36 ribu. Dari pantauan di lapangan, harga daging ayam masih terbebani dengan mahalnya komoditas pendukung produksi daging ayam itu sendiri.

Untuk komoditas lainnya seperti bawang merah, belakagan ini mengalami kenaikan. Di tingkat pedagang besar harga bawang merah dijual dikisaran Rp20 ribuan per kg. Naik rata rata Rp4 ribu dari posisi harga sebelumnya. Dan di tingkat pedagang pengecer harganya sudah mencapai Rp28 ribuan per kg. kinerja bawang merah yang naik tersebut pada dasarnya ditopang oleh stok bawang yang mumpuni dari wilayah Sumut.

Hanya saja memang belakangan dari luar wilayah Sumut mengalami gangguan pasokan. Untuk kinerja harga bawang merah tersebut diyakini masih akan berada dalam rentang angka yang ideal dalam jangka pendek.

“Selain itu, sejumlah komoditas sayur sayuran banyak yang masih bertahan mahal, dan ini menjadi salah satu masalah bagi para ibu rumah tangga,” kata Gunawan.

Dan sudah pertengahan berjalan bulan Februari, namun sepertinya indikasi penurunan harga komoditas pangan belum terjdi secara signifikan. Semuanya masih bertahan mahal. Ketimpangan stok komoditas pangan saat ini terjadi di sejumlah daerah, seiring dengan memburuknya jalur distribusi akibat cuaca serta dampak kebijakan PPKM.

“Untuk pedagang kebutuhan pokok sendiri, saya melihat setelah perayaan Imlek, pedagang di pasar tradisional terpantau sudah masuk semuanya, tetapi kita belum melihat indikasi yang penurunan harga dalam waktu dekat,” tutupnya. (*)

 


(Medan) 

 

Belum ada Komentar untuk "Harga Komoditas Pangan Bertahan Mahal "

Posting Komentar

Pasar Modal Syariah, Investasi Berbasis ‘Fikih Muamalah’

Lensamedan - Salah satu sistem ekonomi yang digunakan di dunia adalah ekonomi syariah. Walaupun berlandaskan pada hukum Islam, tidak berarti...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel