Ternyata Ada 2.200 TKI Yang Akan Masuk lagi Ke Sumut, Kabupaten/Kota Diminta Persiapkan Penanganan
Lensamedan-Sedikitnya 2.200 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia akan masuk lagi ke Sumatera Utara (Sumut). Untuk itu, daerah kabupaten/kota yang berada di pantai timur seperti Batubara, Asahan dan Tanjungbalai diminta melakukan persiapan penanganannya, terutama untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi
(Sekdaprov) Sumut R Sabrina dalam rapat jarak jauh menggunakan video conference
bersama para Sekda Kabupaten/Kota se-Sumut, di Ruang Sumut Smart Province
Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (5/5/2020).
"Tak lama lagi akan masuk 2.200 TKI kita, baik
itu yang resmi maupun secara ilegal. Untuk itu saya harapkan seluruh
kabupaten/kota di Sumut yang memiliki pelabuhan agar melakukan persiapan, mulai
dari protokol kesehatan hingga persiapan tempat karantina sementara," ujar
Sabrina.
Sabrina mengatakan, setiap TKI yang masuk harus
melalui prosedur protokol kesehatan penanganan Covid-19, termasuk pemeriksaan
dengan menggunakan rapid test. Bila ada yang positif akan langsung dibawa ke
rumah sakit rujukan dan yang negatif dibawa ke rumah karantina.
“Kemudian untuk alat transportasi dari pelabuhan
menuju rumah karantina, busnya pun harus sudah dilakukan sterilisasi dengan
disinfektan," harapnya.
Selain itu, perlu dilakukan pendataan ulang
terhadap para TKI tersebut sebelum dikembalikan ke daerah masing-masing.
“Akan
kita lakukan pendataan ulang, agar kita komunikasikan ke daerah asal mereka.
Karena para TKI yang datang, tidak semua berasal dari Sumut. Banyak berasal
dari luar Sumut, seperti dari Pulau Jawa dan Bali hingga Kalimantan," ujarnya.
Sekda juga mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumut membuat kebijakan bahwa semua kabupaten/kota akan mendapatkan
bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) sesuai dengan kuota Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS). Untuk penyaluranya agar dikoordinasikan dengan
Forkopimda di daerah sebelum diberikan ke masyarakat.
“Sembari memberikan bantuan juga bisa melakukan
validasi terhadap data awal DTKS. Bila ditemukan penerima yang tidak sesuai
syarat, misalkan rumahnya bagus, maka baiknya bantuan tersebut tidak diberikan
dan dialihkan ke warga yang benar-benar membutuhkan," tambahnya.
Sekda juga menyampaikan instruksi Gubernur Sumut
terkait penanganan Covid-19 ini. Bahwa semua pihak harus bergerak cepat, benar
dan tepat serta saling berkoordinasi, bukan saling menyalahkan.
“Bila ada
hambatan di lapangan agar dilaporkan, dan diingatkan pada segenap pihak agar
tidak mengambil kesempatan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja
(Kadisnaker) Provinsi Sumut Harianto Butarbutar menyampaikan, hingga saat ini
sudah ada 3.100 orang TKI yang masuk ke Sumut, selain 2.200 orang TKI yang akan
masuk.
"Saat ini TKI yang sudah masuk ke Sumut 3.100
orang dan kurang lebih 800 orang berasal dari luar Sumut. Karena tidak bisa
menggunakan fasilitas pesawat terbang lagi, TKI pun masuk melalui jalur laut,
mendarat di Serdangbedagai, Langkat, Batubara, Asahan, Deliserdang dan
Tanjungbalai," ujarnya.
Kadisnaker mengatakan, bahwa TKI yang masuk
nantinya akan diperlakukan sesuai standar protokol kesehatan. Setiap
kabupaten/kota harus meningkatan pengawasan terhadap TKI yang akan masuk, walau
pun jalur tikus mereka masuk nantinya tetap akan dilakukan penanganan dan
isolasi sesuai dengan protokol kesehatan.
‘’Dilakukan karantina selama 14 hari
dan diberikan makan selama isolasi," ujarnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut Aris Yudhariansyah
menjelaskan, ada beberapa SOP yang harus dilakukan saat para TKI datang. Sesuai
dengan protokol kesehatan, begitu masuk, para TKI dipisah menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama mereka yang tidak memiliki gejala dan kelompok kedua yang
memiliki gejala.
“Bila TKI tidak berasal dari tempat bapak/ibu
sekalian, para TKI bisa langsung dipulangkan ke daerah masing-masing dengan
status ODP dan wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan juga
dilakukan rapid test walau pun tidak memiliki gejala," ujar Aris.
“Bila di daerah tidak memiliki rumah sakit rujukan, silahkan berkoordinasi dengan kami agar pasien dibawa ke rumah sakit rujukan di provinsi," tambah Aris yang juga Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Ternyata Ada 2.200 TKI Yang Akan Masuk lagi Ke Sumut, Kabupaten/Kota Diminta Persiapkan Penanganan"
Posting Komentar