Empat Pilar sebagai Fondasi Hidup, Pesan Humanis Sofyan Tan di Hadapan Mahasiswa dan Orang Tua

Anggota MPR/DPR RI, Sofyan Tan, saat berbicara di acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Berbangsa dan Bernegara di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Time, Jalan Merbabu, Medan, Sabtu (13/12/2025).lensamedan-ist

LensaMedan – Suasana aula pertemuan dipenuhi mahasiswa dan para orang tua yang hadir. Mereka tak sekadar mengikuti sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, tetapi juga menyimak sebuah kisah hidup tentang nilai, ketulusan, dan keberpihakan pada kemanusiaan. 

Anggota MPR/DPR RI, Sofyan Tan, tampil bukan hanya sebagai narasumber, melainkan sebagai teladan nyata pengamalan nilai-nilai kebangsaan.

Dalam pemaparannya, Sofyan Tan menjelaskan bahwa Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika bukanlah konsep abstrak atau sekadar hafalan di ruang kelas. 

Keempat pilar tersebut, menurutnya, adalah fondasi kehidupan berbangsa yang harus dihidupi dalam tindakan sehari-hari.

Ia mengilustrasikan Empat Pilar seperti sebuah bangunan yang kokoh. Pancasila adalah pondasi dasar yang menancap kuat di tanah, menahan seluruh beban bangunan dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Tanpa pondasi ini, bangunan kebangsaan akan mudah retak.

UUD 1945 diibaratkan sebagai kerangka dan tiang bangunan yang menjadi dinding kokoh memberi bentuk dan arah. Di sanalah aturan, hak, dan kewajiban warga negara disusun agar kehidupan berbangsa berjalan tertib dan berkeadilan. 

Sementara itu, NKRI adalah atap yang melindungi seluruh ruang, serta Bhinneka Tunggal Ika adalah isinya sebagai wujud pemersatu bagi setiap penghuninya yang beragam suku, agama, ras dan antargolongan sebagai pelindung dari perpecahan dan ancaman disintegrasi bangsa. 

“Kalau empat pilar ini benar-benar kita amalkan dalam hidup, kita tidak perlu lagi sibuk mengejar uang, justru uanglah yang akan datang mencari kita,” ujar Sofyan Tan dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Berbangsa dan Bernegara di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Time, Jalan Merbabu, Medan, Sabtu (13/12/2025).

Pernyataan itu bukan sekadar motivasi, melainkan refleksi dari pengalaman hidupnya sendiri. Sofyan Tan menuturkan bagaimana ia selama ini membantu masyarakat yang mengalami penderitaan tanpa pernah memilah latar belakang agama, suku, ras, maupun golongan. Baginya, rasa kemanusiaan harus berdiri di atas segala identitas.

Konsistensi itulah yang kemudian menumbuhkan kepercayaan publik. Banyak pihak, kata Sofyan, akhirnya menitipkan bantuan kepadanya, baik berupa dana, sembako, maupun dukungan lainnya, untuk disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Semua itu mengalir bukan karena ia mengejar keuntungan, melainkan karena ia menjaga nilai.

Pesan tersebut menggugah para mahasiswa dan orang tua yang hadir. Sosialisasi Empat Pilar kali ini terasa lebih membumi, karena disampaikan melalui kisah nyata tentang integritas, empati, dan keberanian untuk berpihak pada kemanusiaan.

Melalui kegiatan ini, Sofyan Tan berharap generasi muda tidak hanya memahami Empat Pilar sebagai konsep negara, tetapi menjadikannya pedoman hidup. 

Sebab, bangsa yang kuat bukan hanya dibangun oleh aturan dan simbol, melainkan oleh manusia-manusia yang setia mengamalkan nilai kebangsaan dalam tindakan nyata.

Ketua LPPM STMIK Time, Jackri Hendrik, dalam sambutannya menyebutkan bahwa Sofyan Tan dikenal sebagai sosok pejuang pendidikan yang telah banyak membantu dunia pendidikan, khususnya di tingkat perguruan tinggi. 

“Beliau tidak hanya berbicara soal pendidikan, tetapi hadir langsung membantu mahasiswa agar bisa terus melanjutkan kuliah,” ujarnya.

Hal tersebut dirasakan langsung oleh Tugiyah, salah seorang wali mahasiswa STMIK Time penerima Beasiswa KIP Kuliah. Ia mengaku bersyukur atas perhatian dan kepedulian yang diberikan, sehingga anaknya tetap dapat mengenyam pendidikan tinggi. (*)




(Medan) 

Belum ada Komentar untuk "Empat Pilar sebagai Fondasi Hidup, Pesan Humanis Sofyan Tan di Hadapan Mahasiswa dan Orang Tua"

Posting Komentar

Pascabencana, Pemkab Taput Ajukan Pembangunan 200 Unit Hunian Tetap

Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Hutabarat, bersama  perwakilan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Badan Nasional Pena...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel