Pasar Keuangan Hingga Harga Emas Bergerak Stabil

Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan Rabu (12/11/2025), IHSG ditutup dengan bertahan di zona hijau.lensamedan-ist

LensaMedan - Kinerja mata uang Rupiah ditutup melemah 16.695 per  Dolar AS ditengah tekanan yang turut dialami mata uang Asia lainnya seperti Bath Thailand, Dolar Singapura hingga Won Korea.

Pada hari ini Rupiah sempat melemah diatas 16.700, namun perlahan melawan tekanan meskipun tetap parkir di zona merah.

Kondisi yang berbeda justru ditunjukan oleh bursa saham di tanah air yang justru menguat 0,26% di level 8.388,566.

Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, minimnya sentimen pasar juga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah bergerak dalam rentang terbatas pada perdagangan hari ini.

IHSG bergerak dalam rentang 8.377 hingga 8.428, sementara itu Rupiah ditransaksikan dalam rentang 16.695 hingga 16.725 sebelum akhirnya ditutup di level terkuatnya pada perdagangan hari ini.

"Sementara itu penguatan IHSG banyak ditopang oleh sejumlah emiten besar seperti BRPT, BBCA, BMRI, BBRI hingga ADRO," ujar Gunawan di Medan, Rabu (12/11/2025).

Gunawan menilai, jika melihat kinerja pasar keuangan yang relatif tidak banyak berubah, ini memberikan gambaran bahwa pelaku pasar pada dasarnya tengah bersikap wait and see jelang rilis data penting AS pada perdagangan besok.

"Situasi seperti ini memberikan dilema karena sangat erat kaitannya dengan spekulasi kebjakan The Fed pada bulan Desember mendatang," terangnya.

Dan bukan hanya berdampak pada pasar keuangan, harga emas juga akan terpengaruh dengan kebijakan The Fed kedepan.

Dan pada perdagangan hari ini, harga emas dunia ditransaksikan relative stabil di level US$4.125 per ons troy, atau masih sekitar Rp2,2 juta per gramnya.

Harga emas juga tidak memiliki sentimen tambahan, dan pelaku pasar komoditas juga mengambil sikap wait and see. (juli simanjuntak)

(Medan)

Bagikan Artikel ini