Medan Kota Pertama di Indonesia yang Berinovasi Peningkatan Universal Coverage Jamsostek
LensaMedan - Program Empowering Kepala Lingkungan (Kepling) yang dicanangkan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas guna perluasan perlindungan Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan menjadikan kota Medan sebagai Kab/Kota satu-satunya di Indonesia yang berinovasi dalam peningkatan Universal Coverage Jamsostek.
Atas inovasi ini Wali Kota Medan Rico Waas mendapatkan Piagam Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan yang ditandatangani Direktur BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro.
Piagam Penghargaan ini diterima Wali Kota Rico Waas dari Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, I Nyoman Suarjaya pada Apel penyerahan penghargaan program empowering kepling di halaman tengah Kantor Wali Kota Medan, Rabu (29/10/25).
Dalam apel yang dihadiri Wakil Wali Kota Medan H Zakiyuddin Harahap, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Kota, Jefri Iswanto, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Muhammad Sofyan, dan segenap Pimpinan Perangkat Daerah ini dilakukan juga penandatanganan PKS antara BPJS Ketenagakerjaan cabang Medan kota dengan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan.
Inovasi program empowering kepling yang dicanangkan Rico Waas pada bulan Mei 2025 ini menargetkan melindungi 50.025 tenaga kerja. Dimana ditargetkan satu kepling mendaftarkan minimal 25 masyarakat pekerja di lingkungannya. Berdasarkan data sampai saat ini per 29 Oktober 2025 sudah terdapat sebanyak 37.058 atau (74,08%) pekerja melalui program empowering kepling.
Dalam sambutannya Wali Kota Medan Rico Waas mengatakan perlindungan terhadap pekerja rentan merupakan bagian penting dalam upaya pementasan kemiskinan di kota Medan. Dimana dengan perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan negara hadir memberikan jaminan pembiayaan akibat dari resiko yang timbul.
"Menurut data BPS kota Medan per September 2025 jumlah angkatan kerja kota Medan sebanyak 875.743 pekerja dengan tenaga kerja yang aktif terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 472.068 dengan persentase covarage-nya sebesar (55,55) persen baru terlindungi yang bekerja di sektor formal dan informal," kata Rico Waas.
Dijelaskan Rico Waas, Pemko Medan menegaskan sikap kepeduliannya terhadap perlindungan jaminan sosial bagi ekonomi inklusif pekerja Mandiri dengan penghasilan rendah di bawah upah minimum melalui pencanangan program gerakan perluasan perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan melalui program empowering kepala lingkungan kota Medan.
"Melalui program empowering kepling, satu orang Kepling ditargetkan mendaftar minimal 25 masyarakat pekerja di lingkungannya dengan total target terlindungi sebanyak 50.025 tenaga kerja," ujar Rico Waas
Menurut Rico Waas, sampai saat ini per 29 Oktober 2025 sudah sebanyak 37.058 atau (74,08%) tenaga kerja yang terlindungi. Masih ada sisa sebanyak 12,967 pekerja yang belum terlindungi. namun dari yang sudah terlindungi terdapat sebanyak 18.152 hanya membayar 1 bulan saja.
"Saya tekankan kepada seluruh Kepling yang belum menyelesaikan komitmen targetnya. Selain itu pastikan pekerja membayarkan iuran setiap bulannya jangan sampai terhenti. Perlu edukasi dan pemahaman dari para Kepling kepada masyarakat terkait manfaat yang diperoleh dari jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan," kata Rico Waas.
Rico Waas juga meminta kepada Kabag Tapem, Camat dan Lurah untuk dapat melakukan koordinasi dan monitoring serta evolusi secara aktif dan berkesinambungan bersama tim BPJS Ketenagakerjaan Medan kota sehingga program ini dapat berjalan sesuai dengan komitmen yang telah kita sepakati sebelumnya.
Selanjutnya dalam apel ini Rico Waas menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada Camat Lurah dan kepala lingkungan, diantaranya Camat Medan Tembung, Camat Medan Tuntungan, Camat Medan Sunggal, Camat Medan Selayang, Camat Medan Marelan, Camat Medan Kota dan Camat Medan Petisah serta Camat Medan Baru. Selain itu Lurah Kelurahan Bangun Mulia, Kecamatan Medan Amplas dan Kepala Lingkungan 13, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli.
Rico Waas didampingi Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut dan Wakil Wali Kota Medan juga menyerahkan secara simbolis manfaat BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat dan mitra kepling berupa insentif.
Kemudian Rico Waas menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama antara pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan dan BPJS Ketenagakerjaan. Diantaranya Dinas Koperasi UKM perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perhubungan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan dan PUD Pasar Kota Medan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Kota, Jefri Iswanto, menjelaskan indikator Medan menjadi kota yang pertama di Indonesia yang berinovasi dalam peningkatan Universal coverage Jamsostek, dilihat dari sinergitas antara Pemko Medan dan BPJS Ketenagakerjaan tanpa menggunakan APBD pemerintah dapat hadir dalam melindungi masyarakatnya melalui jaminan sosial Ketenagakerjaan.
"Di Indonesia baru Medan pertama kali yang melibatkan Kepling atau kalau daerah lain Ketua RT/RW untuk perluasan perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan. Pak Wali Kota Medan saat ini menargetkan 50.025 pekerja terlindungi dari 168 ribu orang lebih pekerja. Dengan peran Kepling target seluruh pekerja di Kota Medan untuk terlindungi Jaminan Sosial BPJS ketenagakerjaan akan tercapai," jelasnya.
(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Medan Kota Pertama di Indonesia yang Berinovasi Peningkatan Universal Coverage Jamsostek"
Posting Komentar