IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Kian Terbenam Dekati 16.800
LensaMedan - Ada banyak kabar positif dari agenda ekonomi penting AS sebelumnya, dimana laju pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua (Q2) secara kuartalan tumbuh lebih baik dari ekspektasi sebelumnya.AS mengalami kenaikan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 3,8% dari proyeksi sebelumnya dikisaran 3,3%.
Selain itu permintaan barang tahan lama (durable goods) AS tumbuh menjadi 2.9%.
Sebelumnya dikhawatirkan bahwa data tersebut akan mengalami kontraksi.
Demikian juga dengan data klaim pengangguran yang lebih rendah dari ekspektasi.
Klaim awal pengangguran AS sebesar 218 ribu, dibandingkan dengan ekspektasi sebanyak 233 ribu.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, membaiknya sejumlah data ekonomi AS menjadi kabar positif bagi pasar saham di Asia.
Tetapi justru menjadi kabar buruk bagi mata uang Rupiah.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun alami kenaikan di level 4.177%, ditambah lagi terjadi kenaikan pada kinerja USD Index ke level 98.43.
Mata uang Rupiah kian terpuruk pada perdagangan hari ini.
Di sesi perdagangan pagi, mata uang Rupiah kian terbenam ke level 16.770 per Dolar AS.
"Rupiah berpeluang untuk menguji level resisten 16.800 pada perdagangan hari ini," ujar Gunawan di Medan, Jumat (26/9/2025).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebutkan Gunawan sempat menguat di sesi pembukaan di level 8.051.
Tetapi sejauh ini justru berbalik arah dan sempat melemah ke level 8.034.
"Sehingga saya melihat IHSG berpeluang menguji support di level 8.000," sebutnya
Terpisah harga emas ditransaksikan melemah ke level US$3.740 atau sekitar 2.02 juta per gram.
Membaiknya kinerja ekonomi AS membuka peluang kebijakan moneter ketat oleh Bank Sentral AS atau The Fed yang membuat Rupiah dan harga emas alami tekanan pada perdagangan pagi ini. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Kian Terbenam Dekati 16.800 "
Posting Komentar