IHSG dan Rupiah Melemah, Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Baru
LensaMedan - Bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini mayoritas ditutup beragam dan diperdagangkan dalam rentang yang terbatas.Bursa di Asia relatif bergerak sideways, dan ditutup tidak jauh berbeda dari penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0,14% di level 8.040.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, penguatan IHSG di sesi pembukaan perdagangan tidak mampu bertahan lama.
Selama sesi perdagangan berlangsung, IHSG banyak diperdagangkan di zona merah bahkan sempat terpuruk hingga ke level 8.005.
"Sejumlah saham yang membebani kinerja IHSG pada hari ini diantaranya adalah BBCA, BBRI, AMMN, BBNI, ASII hingga TLKM," ujar Gunawan di Medan, Senin (22/9/2025).
Selain sejumlah saham yang alami penurunan, melemahnya kinerja IHSG pada perdagangan hari ini juga dipicu oleh memburuknya kinerja mata uang Rupiah yang ditutup melemah di level 16.600.
Kinerja mata uang Rupiah melemah juga diikuti oleh membaiknya sejumlah sentimen ekonomi, seperti
US Treasury berikut USD Index yang mengalami pemulihan setelah pelaku pasar mendapatkan kepastian bahwa The Fed memangkas besaran bunga acuannya.
"Pasar sudah melakukan perhitungan (priced in) terhadap kinerja US Treasury maupun USD Index setelah spekulasi pemangkasan bunga acuan yang sempat liar sebelumnya," katanya.
Di sisi lain harga emas dunia kembali cetak rekor tertinggi baru di harga US$3.727 per ons troy.
Ini merupakan capaian rekor tertinggi baru setelah The Fed pangkas bunga acuannya.
Dengan ekspektasi bahwa The Fed akan kembali memangkas bunga acuan di tahun ini, harga emas kian menguat dan masih dalam tren naik (bullish).
Bila dirupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan sekitar Rp2 juta Rupiah per gram nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Melemah, Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Baru"
Posting Komentar