Tak Banyak Sentimen, Rupiah dan IHSG Diproyeksikan Bergerak Sideways

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka menguat di level 7.923.

Penguatan IHSG sejalan dengan pasar keuangan di Asia yang mayoritas bursa saham regional dibuka beragam cenderung menguat.

Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan,  perdagangan hari ini tidak banyak dipengaruhi sentimen pasar.

Satu-satunya sokongan sentimen  berasal dari data indeks kepercayaan konsumen AS yang mengalami penurunan ke level 97.4.

Angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya dikisaran level 96.

Selain data rilis data indeks kepercayaan konsumen, pasar keuangan tidak lagi mendapatkan sokongan sejumlah agenda ekonomi besar.

"Sehingga IHSG diproyesikan akan bergerak sideways dengan cenderung mengikuti pola pergerakan bursa saham Asia lainnya," ujar Gunawan di Medan, Rabu (27/8/2025).

Minimnya sentimen pasar saat ini disebutkan Gunawan membuat pelaku pasar cenderung menggunakan sentimen teknikal, seraya mencermati langkah Presiden AS yang akan mengganti Gubernur Bank Sentral AS, Lisa Cook.

Sejauh ini, imbal hasil US Treasury AS merespon beragam rencana Presien AS tersebut.

Jika merunut pada imbal hasil US Treasury 10 tahun alami penurunan dikisaran 4,265%, dan USD index relatif stabil dikisaran level 98,2.

Yang berarti mata uang Rupiah juga tidak akan begitu terpengaruh dengan rencana kebijakan Presiden AS.

Langkah Presiden AS tersebut juga tidak akan memberikan banyak perubahan pada mata uang Dolar AS.

Rupiah pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di level 16.320.

"Rupiah juga diproyeksikan begerak dalam rentang angka yang terbatas," sebutnya.

Di sisi lain harga emas ditransaksikan stabil cenderung menguat di level US$3.391 per on story, atau sekitar Rp,.82 juta per gram.

Emas menguat ditengah tekanan  Dolar AS, seiring mencuatnya kabar pemecatan Gubernur The Fed.

(Medan)

Bagikan Artikel ini