Tekanan Masih Berlanjut, IHSG Ditutup Turun
LensaMedan - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terseret arus pelemahan mayoritas bursa yang ada di Asia.IHSG belum mampu keluar dari tekanan, meskipun di sesi perdagangan pertama IHSG menguat ke level 6.092.
Namun penguatan IHSG tidak mampu bertahan lama, jelang penutupan sesi perdagangan pertama IHSG berbalik ditransaksikan di zona merah.
Dan mayoritas berada di zona merah selama sesi perdagangan kedua.
"IHSG mencapai titik terendahnya di level 5.949, sebelum akhirnya ditutup turun 0.47% di level 5.967,988," ujar Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Rabu (9/4/2025).
Sedikit berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang Rupiah justru ditutup stabil di level 16.860 per Dolar AS.
Posisi terendah Rupiah pada perdagangan hari ini di level 16.970 per Dolar AS setelah nyaris ditransaksikan di level 17.000 per Dolar AS.
Walau demikian kata Gunawan, tidak tertutup kemungkinan bahwa Rupiah sudah ditransaksikan dikisaran 17.000 per Dolar AS.
Terlebih jika ditransaksikan di tempat penukaran uang (money changer).
Perang dagang masih menghantui pasar keuangan sampai detik ini. Bahkan tensinya kian memburuk seiring dengan langkah China yang justru konsisten akan melakukan tindakan balasan ke AS.
Dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut tengah dilanda perang, yang bisa memicu terjadinya perlambatan ekonomi serius bagi perekonomian global.
"Dan tentunya akan mendapatkan respon negatif dari pelaku pasar," terangnya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat ke level US$3.047 per ons troy, atau sekitar Rp1,66 juta per gram.
Emas masih menarik ditengah kabar memburuknya tensi geopolitik di Timur Tengah. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tekanan Masih Berlanjut, IHSG Ditutup Turun "
Posting Komentar