800 Desa Lebih di Seluruh Indonesia Jadi Sasaran Pengembangan Program Desa B2SA 2025


LensaMedan - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan lebih dari 800 desa di seluruh Indonesia sebagai sasaran Program Pengembangan Desa Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) pada tahun anggaran 2025.

Program ini merupakan upaya konkret pemerintah untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat berbasis potensi lokal.

Direktur Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Rinna Syawal, menegaskan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk mengatasi masalah gizi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konsumsi pangan sehat dan aman.

"Kami ingin membangun kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memilih serta mengolah pangan lokal yang bergizi dan aman. Dengan intervensi yang tepat, kami percaya desa-desa ini bisa menjadi model dalam mewujudkan ketahanan pangan keluarga dan penurunan angka stunting,” ujar Rinna.

Penetapan sasaran program disampaikan dalam Rapat Koordinasi yang dilaksanakan secara daring oleh NFA bersama Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia pada Rabu (16/4/2025).

Rapat ini membahas pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Pengembangan Desa B2SA Tahun 2025.

Program Desa B2SA sendiri memiliki tujuan utama untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Kegiatan ini mencakup pelatihan pengolahan pangan lokal serta pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan rumah tangga.

Selain edukasi, masyarakat juga mendapatkan dukungan berupa bantuan sarana pengolahan pangan, operasional, serta pendampingan teknis dari dinas pangan daerah. Komponen program mencakup Kebun B2SA yang menyediakan rumah bibit, media tanam, pupuk, benih, dan peralatan pembibitan.

Beberapa desa juga difasilitasi dengan demplot kolam ikan dan ternak ayam atau unggas lain sebagai sumber pangan hewani.

Lokasi desa sasaran diprioritaskan pada wilayah dengan prevalensi stunting tinggi, desa rawan pangan, serta desa yang memiliki potensi sumber daya lokal yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat.

Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama yang solid antara pusat dan daerah.

"Kunci keberhasilan Desa B2SA adalah kolaborasi yang kuat antara pusat dan daerah. Kami berharap dinas-dinas pangan di daerah dapat secara aktif mendampingi dan memfasilitasi masyarakat sehingga program ini tidak hanya berjalan, tetapi juga memberikan dampak nyata,” tutup Andriko.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa Program Desa B2SA merupakan strategi jangka panjang pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui perbaikan kualitas konsumsi masyarakat di tingkat akar rumput.

"Desa B2SA adalah bentuk nyata intervensi pemerintah untuk memastikan masyarakat memiliki akses terhadap pangan yang tidak hanya cukup secara kuantitas, tetapi juga berkualitas secara gizi. Melalui edukasi, pemanfaatan pangan lokal, dan pelatihan pengolahan pangan, program ini diharapkan mampu membentuk pola konsumsi yang sehat dan berkelanjutan mulai dari desa,” ujar Arief.

Ia menambahkan bahwa program ini menjadi bagian dari ekosistem besar pembangunan pangan nasional yang inklusif, di mana keterlibatan masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor lainnya menjadi kunci keberhasilan.

"Kita tidak bisa bicara ketahanan pangan tanpa menyentuh kualitas konsumsi di rumah tangga. Oleh karena itu, Desa B2SA hadir untuk mendekatkan pangan bergizi ke masyarakat secara langsung, memanfaatkan apa yang mereka miliki, dan memberdayakan desa sebagai pusat perubahan,” tutup Arief. (*)


(Jakarta)

Belum ada Komentar untuk "800 Desa Lebih di Seluruh Indonesia Jadi Sasaran Pengembangan Program Desa B2SA 2025"

Posting Komentar

Puan Dorong Sistem Rekrutmen ASN Beradaptasi dengan Zaman

LensaMedan - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti mundurnya 1.967 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024. Puan mengatakan mundurnya ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel