Tak Terpengaruh Data Cadangan Devisa Tanah Air yang Turun, IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah mampu ditutup menguat, meskipun rilis data cadangan devisa mengalami penyusutan, dari semula sebanyak US$151,2 miliar, menjadi US$150,2 miliar pada bulan November.
Meski selama sesi perdagangan hari ini Rupiah sempat ditransaksikan turun di level 15.880 per Dolar AS, namun Rupiah mampu berbalik arah dan ditutup menguat di level 15.845 per Dolar AS.
Sementara itu, IHSG sempat diragukan menguat di awal sesi perdagangan, dimana ada begitu banyak sentimen negatif seperti tekanan yang terjadi pada mayoritas bursa di Asia.
IHSG justru mampu ditutup menguat cukup signifikan 0.95% di level 7.382,78 di akhir pekan.
"Dan seperti biasa, disaat IHSG menguat justru investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp304,7 miliar," sebut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Jumat (6/12/2024).
Dan di akhir pekan ini, AS akan merilis sejumlah data penting yang sangat menentukan kinerja psar keuangan di tanah air pada pekan depan.
Data tersebut diantaranya adalah data ketenaga kerjaan di luar sektor pertanian (nonfarm payrolls) yang sejauh ini diproyeksikan membaik.
Ditambah dengan data lainnya seperti tingkat pengangguran yang diproyeksikan memburuk ke angka 4.2%.
Jika merunut pada kinerja pasar keuangan di Asia, pada dasarnya pelaku pasar di Asia menurut Gunawan seperti lebih memilih posisi wait and see.
"Kedua data tersebut memang sangat berpengaruh terhadap perilaku investor kedepan, namun ragam ekspektasi saat ini masih mendorong penguatan pada pasar keuangan di tanah air," terangnya.
Di sisi lain, pada perdagangan sore ini harga emas ditransaksikan sedikit menguat di level $2.641 per ons troy, atau sekitar Rp1,35 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tak Terpengaruh Data Cadangan Devisa Tanah Air yang Turun, IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat"
Posting Komentar