Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Perdagangan

LensaMedan - Imbal hasil US Treasury menunjukan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya. Kinerja mata uang Rupiah berpeluang kembali mengalami tekanan.

Ditransaksikan melemah dikisaran level 16.290 per Dolar AS, Rupiah berpeluang melemah dan menguji level 16.300 per Dolar AS pada perdagangan hari ini.

D isisi lainnya, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditransaksikan mengalami pelemahan pada sesi perdagangan pagi dengan ditransaksikan melemah di area psikologis 6.900. 

“Memang selain IHSG, sejumlah bursa di Asia juga mengalami pelemahan yang cukup dalam. Bursa China yakni Hang Seng dan Shanghai serta ASX (australia) mengalami koreksi yang paling besar diantara bursa lainnya,” ujar Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Selasa (11/6/2024).

Gunawan menyebut kalau pelaku pasar tengah menanti rilis data inflasi di China yang akan menggerakkan bursa di Asia pada perdagangan hari ini. 

Selain itu, pelaku pasar juga sangat berhati hati menjelang rilis data inflasi AS pada malam nanti, karena data inflasi AS berpeluang memberi kejutan bagi pasar keuangan. 

“Yang bisa memicu terjadinya tekanan ataupun dorongan penguatan pada paar keuangan di perdagangan besok,” sebutnya.

Sementara itu, harga emas ditransaksikan lebih tinggi pada perdagangan pagi ini. Harga emas ditransaksikan di level US$2.302 per ons troy. 

Pada dasarnya kinerja harga emas di pasar Asia lebih rendah dibandingkan dengan saat emas ditransaksikan di pasar Amerika. Emas juga masih menanti arah data inflasi AS yang menjadi acuan kinerja selanjutnya. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini