Antisipasi Penyebaran PMK, Tim Gabungan Putar Balik 7 Kenderaan Bermotor Pengangkut Hewan Ternak

Lensamedan - Antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), tim gabungan TNI dan Polri melakukan putar balik 7 kenderaan bermotor pengangkut hewan ternak di Perbatasan Sumatera Utara dan Aceh di Kabupaten Langkat.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi mengatakan bahwa tindakan putar balik kenderaan bermotor pengangkut hewan tersebut dilakukan bersama antara Polres langkat dan Polres Tamiang, TNI dan juga instansi terkait.

"Periode pelaksanaan terhitung mulai tanggal 16 hingga 25 Mei 2022 di Pos Pol  tim gabungan. Berdasarkan data kenderaan bermotor membawa hewan ternak yang diputar balik tidak dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)," kata Hadi, Jumat (27/5/2022).

Dari ketujuh kenderaan bermotor yang diputar balik itu, mengangkut 15 ekor hewan ternak dengan perincian 12 ekor lembu dan 3 ekor kambing (domba).

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Ramayadi menyebutkan bahwa ada sebanyak 2.600 hewan ternak di Sumatera Utara diduga terjangkit PMK. Dengan penangan yang baik, Edy Rahmayadi mengklaim dari ribuan hewan ternak tersebut, tidak satu pun yang mati.

"Saat ini, sudah 2.600 hewan ternak kita, mulai dari kambing, sapi dan kerbau diduga terjangkit PMK, tetapi dari 2.600 ini tidak ada yang mati. Ada yang sembuh dan segala macam," sebut Edy di rumah dinas Gubernur, Kota Medan, Selasa (24/5). 

Gubernur Edy menjelaskan bahwa pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut akan terus melakukan pengawasan dan penanggulangan dengan berkordinasi dengan Pemerintah Pusat.

"Kita berusaha untuk mencegahnya dengan dilakukan isolasi dan diobati," jelas Edy. 

Edy mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan melakukan pengawasan ketat hewan ternak yang akan dijadikan hewan sembelih pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah mendatang.

"Jangan sampai hewan yang disembelih diduga terjangkit PMK. Perlu diwaspadai di Idul Adha, yakni Dinas Kesehatan turun, kedua Forkopimda kami sedang membentuk pos pos di perbatasan, dan yang ketiga Dinas Peternakannya melakukan isolasi-isolasi pada hewan yang terpapar," tutup mantan Pangkostrad itu.. 

(Medan)

Bagikan Artikel ini