Kuartal Keempat, Ekonomi Sumut dan Nasional Masih Belum Bersinar

Lensamedan- Realisasi pertumbuhan ekonomi  Sumatera Utara (Sumut) di kuartal ketiga yang lebih buruk dari ekspektasi sebelumnya juga memberikan rasa kuatir yang besar terkait kemungkinan pertumbuhan ekonomi Sumut pada kuartal keempat ini, dimana Sumut masih terlihat kesulitan untuk tumbuh di atas 0%. Terlebih motor penggerak ekonomi Sumut dibandingkan dengan wilayah lain terbilang lebih sedikit. Sejauh ini pertumbuhan ekonomi nasional yang terpuruk cukup dalam memang tidak membuat ekonomi Sumut terpuruk dengan angka yang sama.

Hanya saja menurut pemerhati ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, di kuartal ketiga Sumut tidak mengalami pembalikan arah yang signifikan. Padahal Sumut tidak memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat dibandingkan dengan wilayah lainnya.

“Saya menilai motor penggerak ekonomi Sumut di kuartal ketiga cenderung stagnan, meskipun harga komoditas CPO di masa Covid 19 ini justru mengalami kenaikan yang tajam,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (17/11/2020).

Walau demikian kata Gunawan, peluang Sumut untuk tumbuh positif di kuartal keempat memang bisa saja tercipta, meski  bisa saja Sumut tetap negatif perumbuhan ekonominya di kuartal keempat ini. Ia menilai Sumut memang berpeluang membaik dalam rentang 0.3% hingga minus 0.6%. tetapi lagi-lagi, hitungan ini akan berubah nantinya di bulan Desember.

“Kita perlu mendapatkan konfirmasi terkait belanja masyarakat di kuartal keempat. Meskipun saya berharap kita benar-benar bisa kelar dari tekanan resesi di kuartal ini,” sebut Gunawan.

Dikatakannya, saat ini memang terlalu dini menyimpulkan seperti apa kondisi perekonomian di kuartal keempat ini. Untuk ekonomi nasional masih berpeluang tumbuh negatif. Pertama, pelaku pasar optimis kedepan ekonomi akan merealisasikan angka yang baik, karena masa kelam pertumbuhan ekonomi nasional yang buruk sudah dilewati.

Kedua, temuan vaksin membuat aktifitas ekonomi global mulai menggeliat. Ini tentunya akan jadi kabar baik lainnya. Khususnya setelah temuan vaksin covid serta kemenangan Joe Biden di Pilpres AS. Ketiga, belanja pemerintah memang pada dasarnya akan menguat di kuartal terakhir setiap tahun. Ini yang akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kedepan.

Kelima, ada peningkatan belanja masyarakat yang besar menjelang perayaan keagamaan di desember dan tahun baru 2021. Jadi memang ada sejumlah motor penggerak ekonomi untuk tumbuh di atas 0% atau positif nantinya.

“Tetapi, jangan kita lupakan kalau ada sejumlah masalah mendasar yang membuat ekspektasi pertumbuhan ekonomi positif buyar. Salah satunya penambahan jumlah kasus Covid 19 yang bisa saja membuat banyak negara membatasi ruang gerak masyarakatnya seperti yang telah dilakukan oleh sejumlah negara Eropa sejauh ini,” katanya.

Di sisi lainnya, belanja pemerintah juga masih banyak yang dihabiskan untuk bantuan sosial. Perlambatan pada perekonomian dunia membuat aktifitas ekonomi nasional masih akan terus melambat. Ini yang akan menjadi ganjalan terhadap sikap optimis kalau ekonomi di kuartal keempat akan positif.

“Jadi sejauh ini saya melihat kalau Ekonomi nasional masih akan tumbuh negatif di bawah 1%. Meskipun bisa saja direvisi di Desember nantinya,” tutupnya. (Red)

 

(Medan)

 

 

 

Belum ada Komentar untuk "Kuartal Keempat, Ekonomi Sumut dan Nasional Masih Belum Bersinar "

Posting Komentar

Tunggu Kebijakan Bank Indonesia, IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat

Lensamedan – Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, keputusan BI rate yang akan diambil Bank Indonesia pada h...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel