Pembangunan PLTGU 1.600 MW Dimulai, Edy Rahmayadi Optimis Industri Semakin Menggeliat
PLTGU
berkapasitas 1.600 Megawatt (2 x 800 Megawatt) diutamakan untuk menyuplai
energi listrik industri di kawasan Batubara dan sekitarnya, termasuk Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun. Dengan pembangunan
pembangkit listrik tersebut perkembangan industri di daerah ini diharapkan
semakin meningkat.
"Diutamakan
untuk industri di Sumut, karena energi sangat krusial bagi industri. Ada dua
pembangkit yang dibangun saat ini, masing-masing pembangkit memiliki kapasitas
800 MW," kata Edy Rahmayadi dalam sambutannya.
Ini
merupakan tahap pertama pembangunan PLTGU di Desa Perupuk, selanjutnya ada dua
tahap pembangunan lagi masing-masing dengan kapasitas 2x 800 MW. Untuk tahap
pertama Hanlim Energy Power selaku pelaksana proyek menargetkan akan selesai
dalam waktu 3 tahun.
"Batubara
ini merupakan kawasan dengan potensi luar biasa terutama industri, dan setelah
kita hitung butuh listrik 5.000 MW. Hanlim bisa menyediakan total 4.800 MW, ini
untuk menyokong kebutuhan energi industri di Batubara," tambah Edy
Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.
Dengan
tersedianya energi yang cukup, menurut Edy, ada lebih 400 investor yang
tertarik berinvestasi di Batubara. Karena itu, dia ingin dukungan dari seluruh
masyarakat dan stakeholder untuk menyukseskan proyek ini.
"Listrik
adalah kebutuhan utama industri-industri besar. Setelah, dimulainya pembangunan
ini investor semakin banyak yang ingin berinvestasi di Batubara, ada dari
Amerika, Eropa, Cina dan lainnya, ada lebih 400 investor. Jadi, saya harap
dukungan semuanya, masyarakat dan stakeholder," pungkas Edy.
Menurut keterangan Direktur PT Hanlim Energy Power Albert Kim, energi ibarat makan bagi industri, bila tidak tersedia maka industri tersebut akan sakit. "Energi ibarat makan, kita butuh tiga kali makan sehari, kalau tidak maka akan sakit. Karena itu, masalah energi harus cepat kita selesaikan agar Batubara dan Sumut cepat berkembang," katanya.
Pembangunan
PLTGU ini menggunakan lahan seluas 200Ha dan Desa Perupuk dinilai sebagai
tempat yang paling cocok. Untuk pembangunan tahap pertama PT Hanlim Energy
Power akan menggunakan lahan seluas 40Ha dengan nilai investasi sebesar US$ 5
miliar.
"Tahap
awal itu butuh 40Ha dan targetnya selesai dalam waktu 36 bulan. Bukan hanya
pembangkit, ada juga Floating Storage Regasification Unit (FSRU) untuk
melengkapi proyek PLTGU ini. Jadi, selain energi, dari PLTGU ini juga bisa
memasok gas untuk industri," katanya.
Sementara
itu, Bupati Batubara Zahir meminta masyarakatnya untuk menjaga keberlangsungan
proyek ini. Dia meminta agar masyarakat menciptakan suasana kondusif karena ini
untuk kebaikan Batubara dan juga Sumut.
Selain
meresmikan pembangunan PLTGU, pada kesempatan ini Gubernur juga meresmikan
pembangunan Masjid ar-Rahman yang dibangun di kawasan PLTGU. "Ini harus
kita jaga, jangan pula orang mau berinvestasi kita malah ribut. Bayangkan,
berapa banyak anak-anak kita yang akan bekerja di sana, seberapa besar
pembangunan di daerah kita ini. Bila kondusif, investasi akan semakin banyak ke
daerah kita," kata Zahir.
Turut hadir
pada acara ini Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardjo, Kepala Perwakilan BPK
Sumut Eydu Oktain Panjaitan, Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumbagut Yusuf
Ansori, Sekdaprov Sumut R Sabrina, dan Bupati Simalungun JR Saragih. Selain
itu, hadir Direktur PT Deli Graha dan Direktur Maxis Industrial yang merupakan
mitra Hanlim pada proyek ini, sedangkan CEO Hanlim Energy Power sendiri hadir
secara virtual. (*)
(Batubara)
Belum ada Komentar untuk "Pembangunan PLTGU 1.600 MW Dimulai, Edy Rahmayadi Optimis Industri Semakin Menggeliat"
Posting Komentar